DUMAI - Dalam kunjungan kerjanya, Menteri Pariwisata RI Arief Yahya meninjau Objek Wisata Bandar Bakau di Jalan Nelayan Laut Kecamatan Dumai Barat Dumai, Selasa (20/8/2019).
Kedatangannya disambut Walikota Dumai Drs H Zulkifli AS MSi didampingi Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Dumai Fauzi Efrizal di Bandara Pinang Kampai Kota Dumai.
Ikut serta dalam rombongan, Gubernur Riau H Syamsuar, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau Fahmizal, Deputi Pengembangan Destinasi Pariwisata RI Dadang Rizki Rahman, Kepala Biro Kumonikasi Publik Kementerian Pariwisata RI Guntur Sakti, Staff Khusus Menteri Bidang Komunikasi M Nur Sardono.
Sebelum ke Bandar Bakau, Menteri Pariwisata Arief Yahya bersama Walikota dan rombongan meninjau pelabuhan Bandar Sri Junjungan di Kelurahan Purnama, di situ Menteri Pariwisata meninjau terminal Ro-Ro Dumai - Rupat yang sebentar lagi akan menjadi Ro-Ro Dumai - Melaka.
Di bandar Bakau, kedatangan Menteri Arief Yahya disambut Darwis selaku pengelola bandar Bakau Dumai, dilanjutkan dengan penanaman pohon bakau oleh Menteri didampingi Gubernur Riau dan Walikota Dumai lalu acara ramah tamah.
Dalam kesempatan itu, Arief Yahya mengajak seluruh stakeholder mendukung keberadaan hutan mangrove.
"Semua stakeholder harus mendukung keberadaan hutan mangrove. Lokasinya strategis di tengah kota diharapkan mampu menjadi paru-paru nya Kota Dumai untuk menyaring udara," harap Arief Yahya.
Arief mengatakan, potensi yang dimiliki Bandar Bakau sangat tinggi, diharapkan mampu dikembangkan menjadi objek wisata di Kota Dumai.
"Kawasan wisata ini memiliki potensi yang kuat, sehingga membutuhkan komitmen dukungan multisektor yang tinggi yang dikembangkan secara terencana dan terpadu," harap Arief Yahya.
Terakhir Arief Yahya berpesan agar pengelola bandar Bakau Dumai menjaga kebersihan. "Selain dikelola dengan baik, objek wisata harus bersih agar pengunjung merasa nyaman," sebutnya.
Dan untuk mendukung pariwisata di Kota Dumai, Menteri Arief Yahya mendorong Pemerintah Kota Dumai agar menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata.
Dikatakan Yahya, Kementerian Pariwisata memberikan dukungan penuh terwujudnya KEK Pariwisata di Kota Dumai.
Menpar mencontohkan salah satu desa di Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis yang sudah menjadi KEK, Menpar meyakini Rupat memiliki potensi besar di sektor pariwisata dan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara.
Diakui Arief, untuk menjadi KEK memang tidak mudah, butuh proses yang cukup panjang. Tetapi setelah kawasan tersebut ditetapkan sebagai KEK maka Pemerintah Pusat akan memberikan perhatian serius khususnya untuk meningkatkan infrastruktur mulai dari air bersih, listrik dan infrastruktur jalan.
"Maka dari itu, saya mendorong pemerintah daerah untuk segera mengusulkan KEK guna mengembangkan destinasi wisata di Dumai," ajaknya.
Sementara Walikota Dumai Drs H Zulkifli AS MSi berharap, kunjungan kerja Menteri Pariwisata di Kota Dumai mampu mendorong Dumai menjadi salah satu kota wisata di Riau.
"Jika berhasil, sektor pariwisata mampu mendongkrak perekonomian daerah," kata Zul As.
Terkait KEK, Pemerintah daerah akan menyiapkan semua syarat agar bisa ditetapkan sebagai KEK Pariwisata.
Tentang Bandar Bakau, objek wisata ini, lanjut Wako, dikelola oleh Pecinta Alam Bahari di bawah naungan Darwis selaku pengelola bekerjasama dengan Pemko Dumai melalui Dinas Pariwisata.
Bandar Bakau, merupakan kawasan Konservasi Mangrove, objek wisata Bandar Bakau ini mulai dikelola sejak tahun 2001 oleh Pecinta Alam Bahari.
"Dengan Luas lahan sebanyak 12 hektare, objek wisata ini telah berkembang menjadi tempat budidaya dan rehabilitasi mangrove, edukasi melalui Sekolah Alam dan tempat penelitian mangrove bagi akademisi," tutupnya. (Adv)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :