PEKANBARU - Anggota Komisi V DPRD Riau, Ade Hartati kembali menyoroti jumlah anak usia sekolah yang tidak imbang dengan jumlah sekolah yang ada di Provinsi Riau, khususnya Kota Pekanbaru.

"Di pekanbaru ini angka pertumbuhan siswa dengan angka pertumbuhan sekolah itu tidak imbang, artinya siswanya lebih banyak daripada jumlah (yang bisa ditampung) sekolah," ujarnya, Senin (15/5/2023).

Tak hanya itu, kata Ade, sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) berdasarkan zonasi atau lokasi tempat tinggal anak dengan sekolah juga sering menjadi masalah.

Diketahui, setiap tahun ada saja laporan dari orangtua peserta didik yang tidak diterima meski rumah mereka berada persis di belakang sekolah.

Selain karena masalah kuota, Ade juga menyebut ada sekolah-sekolah tertentu yang lokasinya beririsan dengan beberapa kelurahan sekaligus.

Oleh karena itu, Ade meminta kepada Disdik Riau untuk membuat kebijakan yang bisa mengakomodir persoalan tersebut agar setiap anak tetap bisa bersekolah khususnya bagi anak yang berasal dari keluarga tidak mampu.

"Kita tadi sudah bincangkan dengan pak job (Kadisdik riau) bagaimana ada kebijakan afirmasi bagi anak-anak tidak mampu yang tidak tertampung di negeri bisa diterima di swasta dengan biaya dari pemerintah provinsi, tentu dengan melengkapi persyaratan-persyaratan tertentu," pungkasnya.

Penulis: Rinai
Editor: Barkah

BERITA LAINNYA
Lanud Roesmin Nurjadin Gelar Air Force Run 2023, Hadirkan Spot Bebas Polusi Syamsuar Pilih Nyaleg, Edy Natar Nasution Bakal Jadi Gubernur Riau APBD Perubahan Riau 2023 Disahkan Sebesar Rp10,8 Triliun Siap-siap! Warga Medan Buang Sampah ke Sungai Kena Denda Rp 10 Juta Begini Cara Mudah dan Praktis Aktifkan Lagi Nomor XL/Axis		Pegadaian Borong 5 Penghargaan di Ajang The Best Contact Center Indonesia 2023 12 Orang Bersaksi, Fitria Nengsih Punya Peran Penting Dalam Pusaran Dugaan Korupsi Muhammad Adil Diikuti Ratusan Karya, PHR Umumkan Pemenang PENA 2023, Ini Daftarnya Penggunaan Kawasan Hutan, Pemkab Bengkalis Dukung PHR Operasional Tower Diperpanjang, Lurah Pematang Kapau Sebut Pemilik Tak Libatkan Warga