PEKANBARU - Ketua DPRD Riau, Yulisman mendukung wacana pemekaran kabupaten di Rau untuk pembangunan yang merata.
"Kesimpulan pertemuan hari ini, semua kita sepakat untuk rencana pemekaran ini," kata Yulisman saat memimpin pertemuan dengan para tokoh/pemuka masyarakat lintas etnis yang tergabung dalam Tim Inisiator Pemekaran Kabupaten/Kota Provinsi Riau, Rabu (11/1/2023).
Pada pertemuan yang digelar di ruang kerja Komisi I DPRD Riau itu, Yulisman turut menyatakan siap untuk memfasilitasi berbagai kegiatan yang menyangkut dengan wacana pemekaran.
"Jika dibutuhkan saya siap, subuh pun saya siap jika diminta bang syamsul rakan," kata Yulisman.
Sementara itu, Syamsul Rakan menegaskan DPRD Riau harus mendukung wacana ini karena akan memberi dampak besar bagi pembangunan di Riau.
"Bayangkan, saat ini sudah ada wacana pemekaran provinsi sumatera tengah dan beberapa kabupaten di riau salah satunya Kuansing yang akan bergabung ke sana. Kondisi ini jangan dibiarkan," ucap Syamsul.
Syamsul Rakan menuturkan, jangan sampai wacana pemekaran kabupaten di Riau ini hanya sekadar wacana, namun harus segera terealisasi dengan dukungan semua pihak.
"Saya berharap teman-teman di DPRD riau mendukung wacana ini, jangan hanya sekadar mendukung, tapi juga harus bersama-sama berjuang," ajaknya.
"Saya minta kader-kader saya yang sekarang telah menjadi anggota dewan untuk mendukung wacana ini," ujar Syamsul Rakan.
Menurut dia, sudah saatnya semua pihak mulai dari masyarakat, DPRD dan eksekutif bersatu untuk mendukung wacana pemekaran ini.
Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Riau, Eddy Mohd Yatim, dalam pertemuan itu mengatakan, pihaknya menyambut baik kedatangan para inisiator dari tokoh masyarakat Riau dalam menyuarakan pemekaran kabupaten di Riau.
"Sebenarnya, soal pemekaran saya sudah berkeliling, khususnya untuk pemekaran provinsi riau pesisir. Ke dumai, pelalawan, siak dan meranti saya sudah keliling," sebutnya.
Menurutnya, pemekaran kabupaten di Riau sudah menjadi hal yang patut untuk dilakukan, dan semua kepala daerah yang akan dimekarkan harus setuju.
"Dulu saya sudah sampaikan wacana pemekaran ke Komisi II DPR RI, namun sayang setelah sampai di sana muncul wacana moratorium sehingga wacana itu tertunda," katanya.
Dijelaskannya, wacana pemekaran ini adalah hal yang memang harus diperjuangkan karena demi kesejahteraan masyarakat dan pembangunan yang merata khususnya untuk wilayah-wilayah desa.
Masih kata Eddy Yatim, sebelumnya telah ada rencana lima daerah baru atau pemekaran yang telah masuk ke DPRD Riau.
Kelima daerah pemekaran itu yakni Kota Bagan Batu (Rohul), Kota Duri (Kabupaten Bengkalis), Rokan Darusalam (Rohul), Kampar Kiri (Kampar) dan Indragiri Selatan (Inhil).
"Ini sudah masuk ke dewan sekitar delapan tahun lalu," pungkasnya.
Dalam pertemuan itu, hadir sejumlah tokoh/pemuka masyarakat Riau lintasetnis, seperti Syamsul Rakan Chaniago selaku ketua tim, Fazar Muhardi (Sekretaris Tim), Manahara Manurung, mantan anggota DPRD Riau, HM Nasir Day Nurdin dan Ahmad Syah Harrofie (tokoh birokrat Riau).
Kemudian, Datuk Tarlaili (tokoh LAMR), Nasrun Effendi selaku Ketua Persebatian Pemuka Masyarakat Riau (PPMR), Ramli Walid (tokoh Indragiri Hilir), Kasdi Albasiri (tokoh Bengkalis), Jamhurizal Simon (tokoh Pekanbaru), Novrizon Burman dan Hengki Septihadi (tokoh pers).
Sedangkan jajaran DPRD Riau, ada Eddy Mohd Yatim, anggota Mardianto Manan, Suprianto dan Abdul Kasim.
Penulis: Rico Mardianto
Editor: Barkah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :