PEKANBARU - Ketua Komisi I DPRD Riau Eddy A Moh Yatim menyayangkan pembatalan dana hibah Millenium Challenge Compact (MCC) dari Pemerintah Amerika Serikat untuk pembangunan infrastruktur di Pekanbaru.
Padahal, kata dia, Riau membutuhkan dana segar untuk pembangunan infrastruktur di tengah defisit anggaran beberapa tahun belakangan. Dana hibah itu mestinya bisa digunakan untuk menggesa pembangunan infrastruktur jalan.
Terlebih, lanjut Politikus Demokrat ini, infrastruktur menjadi salah satu prioritas dalam pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau di periode 2019-2024 ini.
"Apalagi, informasinya jalan lingkar itu bisa menjadi akses penghubung menuju tol Dumai-Pekanbaru di sebelah barat dan tol Rengat-Jambi di sebelah timur yang besaran anggarannya sulit ditanggulangi oleh APBD Riau," kata Eddy, Rabu (25/5/2022).
Oleh karena itu, Eddy mengatakan Komisi I akan memanggil Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Riau untuk menanyakan soal ini.
"Apa yang salah? Apakah ketidaksiapan kita atau ada kendala lain. Kita mau tahu penyebabnya, supaya ke depan tak terjadi lagi. Sayang sekali uang sebanyak itu tidak bisa dipakai untuk membangun negeri ini," ujar dia.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Provinsi Riau, Emri Juli Harnis menegaskan pembatalan proyek hibah Compact-2 MCC Amerika Serikat bukan karena Gubernur Riau Syamsuar tak serius.
Emri menegaskan proyek yang akan dilaksanakan di Provinsi Riau tetap berlanjut. Bahkan, kata dia, pada Selasa (24/5/2022) malam, Pemprov Riau masih mengadakan rapat membahas proyek tersebut bersama MCC.
"Prosesnya sudah berjalan sesuai prosedur, sejak awal kita fokus untuk mendapatkan hibah tersebut. Bahkan Pak Gubernur mengikuti secara langsung beberapa pertemuan. Makanya sangat tidak pas kalau disampaikan bahwa Pak Gubernur tidak serius," kata dia, Rabu (25/5/2022).
Menurutnya, sejak awal justru Pemprov Riau yang getol memperjuangkan proyek hibah yang bernilai kurang lebih Rp1,2 triliun itu. Dengan rincian Rp483 miliar untuk pembangunan jalan dan Rp690 miliar untuk pembangunan jembatan.
Namun, Emri mengakui bahwa pihak MCC memang meminta Pemprov Riau untuk mengusulkan rencana baru. Hal ini terkait usulan proyek jalan lingkar Tenayan Raya yang dinilai MCC sulit untuk terus dilanjutkan.
Sebab itu, Emri memaparkan, Pemprov Riau telah mengusulkan proyek baru melalui surat tertanggal 17 Mei 2022.
Penulis: Rico Mardianto
Editor: Satria
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :