TELUK KUANTAN - Pencemaran limbah hasil pengelolaan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) II PT CRS yang berada di Desa Muara Langsat Kecamatan Sentajo Raya, Kabupaten Kuansing, Riau, ke aliran Sungai Tesso disinyalir telah dilakukan berkali-kali.

Namun sejauh ini belum ada tindakan tegas dilakukan pemerintah daerah maupun aparat penegak hukum dan lembaga terkait lainnya untuk memproses tindakan PKS II PT CRS ini yang disinyalir sudah sangat merugikan lingkungan terutama Sungai Tesso yang dimanfaatkan masyarakat untuk kehidupan sehari-hari.

Dari kesaksian warga Desa Suka Raja, Kecamatan LTD Saipudin saat hearing dengan Komisi B DPRD Kuansing dan juga dihadiri manajemen PKS II PT CRS, Senin (15/5/2017) mengaku pernah melihat pipa siluman di PKS II PT CRS yang mengarah ke aliran sungai Tesso.

"Saya pernah melihat sendiri ada pipa siluman di PKS tersebut, tapi untuk bukti memang tidak ada, itu saya lihat akhir tahun 2015 lalu,"ujar Saipudin warga Desa Suka Raja, LTD yang menjadi saksi dihadirkan dalam hearing oleh pemerintahan Desa Suka Raja dan BPD Suka Raja.

Diceritakannya, pertama kali ditemukan ada 'pipa siluman' waktu itu terjadi protes dari pekerja. Di situlah kami dapat info PKS II PT CRS diduga membuang limbah ke sungai. Limbah tersebut katanya, diduga dibuang ke sungai saat tengah malam sehingga tidak diketahui masyarakat.

"Saya melihat sendiri ada pipa pembuangan didrainase pabrik, pipa itu dari hasil pencucian boiler, saya lihat malam itu kran sudah ditutup tapi masih netes,"katanya.

Meskipun sempat dibantah pihak perusahaan yang hadir. Namun Ketua Komisi B DPRD Kuansing Andi Nurbai menyatakan akan turun dengan membawa warga yang melihat pipa siluman PKS II PT CRS tersebut. "Nanti tenaga bapak kami butuhkan saat kami turun lapangan,"ujar Andi Nurbai.

Penulis : Robi Susanto
Editor : Yusni Fatimah