BENGKALIS - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) masih saja terjadi walau sudah memasuki awal tahun 2016. Siklus tahunan pada penghujung tahun 2015 lalu masih menghantui masyarakat Bengkalis, dan sejauh ini masih ada saja warga yang dirawat RSUD karena terjangkit DBD.

Seperti disampaikan anggota DPRD Bengkalis, Irmi Syakip Arsalan S.Sos, Minggu (10/1/2016), dirinya menerima laporan bahwa saat ini ada tiga warga desa Kelapapati Bengkalis yang terjangkit demam yang disebabkan gigitan nyamuk tersebut. Selain di Kecamatan Bengkalis, informasi yang diterima juga ada warga Kecamatan Bukit Batu yang terserang, begitu pula Bantan.

"Sejumlah warga (anak-anak) saat ini dilaporkan masih menjalani perawatan di RSUD Bengkalis. Peningkatan kasus DBD ini terjadi sejak tiga atau empat bulan terkahir. Harus ada pencegahan yang lebih baik agar kasus DBD tidak terus memakan korban," ujar Irmi Syakip.

Pria yang akrab disapa Ikip ini menambahkan, salah satu upaya preventif yang bisa dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Diskes) Bengkalis adalah dengan menggencarkan sosialisasi di tengah masyarakat. Selain melibatkan kepala desa, Diskes juga diharapkan menjalin kerja sama dengan para mubaligh untuk menyampaikan tentang bahaya dan pencegahan DBD.

"Di tahun 2016 ini kami berharap ada pemetaan yang dilakukan oleh Diskes, di daerah atau kampung mana saja yang selama ini selalu menjadi tempat terjadinya kasus DBD. Dari hasil pemetaan itu dilanjutkan dengan upaya pencegahan pereventif dari Diskes, apa dan bagaimana pencegahan itu Diskes lebih memahaminya," ujar politisi PKB ini.

Selain sosialisasi dan berbagai upaya pencegahan lainnya, pembagian serbuk Abate kepada masyarakat juga dinilai penting. Diakui, sejauh ini masih banyak masyarakat yang kesulitan atau tidak tahu kemana mencari serbuk pembunuh jentik-jentik ini.

Penulis : Zulkarnaen
Editor : Yusni Fatimah