SIAK - Pemadaman merupakan langkah terakhir yang dilakukan dalam insiden kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Pencegahan menjadi upaya pertama yang mesti dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya Karhutla, terlebih pada musim kemarau ini.
Menggandeng masyarakat sekitar wilayah konsesi untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar adalah hal utama yang dilakukan PT Arara Abadi (AA)-APP Sinar Mas untuk mencegah dan mengantisipasi Karhutla di Riau, khususnya di wilayah konsesinya.
Melalui program Desa Makmur Peduli Api (DMPA), PT AA-APP Sinar Mas tidak sekedar memberikan imbauan, tapi lebih kepada membina masyarakat serta kelompok petani setempat untuk bisa meningkat perekonomian.
Salah satunya, Kelompok Tani Mutiara Indah di Distrik Minas, Desa Pinang Sebatang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak yang telah sukses mendapat pembinaan dari DMPA PT AA-APP Sinar Mas dalam mengembangkan lahan untuk pertanian tanpa harus membakar.
Ketua Kelompok Tani Mutiara Indah, Alex Sapirman menuturkan, pada areal seluas 7 hektar ini dulunya merupakan areal bekas Karhutla besar pada tahun 2016 lalu, dan pada tahun 2017 diubah menjadi kolam ikan, kebun jagung, sorgum, padi serta peternakan kambing.
"Alhamdulillah dengan pembinaan dari PT AA-APP Sinar Mas, kami yang berjumlah enam orang bisa mendapat penghasilan sekitar Rp10 juta setiap bulannya, jadi total Rp60 juta dari lahan ini," ungkap Alex.
"Kami sadar dampak Karhutla ini sangat besar. Dengan program DMPA, selain mendapat manfaat luar biasa dari pola pertanian terintegrasi, juga mencegah Karhutla," sebut Alex kepada Halloriau.com saat kegiatan Media Visit PT AA-APP Sinar Mas, Rabu (15/2/2023).
Sementara itu, Social Community Engagement Departement Head PT AA- APP Sinar Mas, Deny Widjaya menjelaskan, DMPA selama ini dikenal sebagai program modifikasi pembukaan lahan tanpa membakar dengan tanaman hortikultura.
Namun di Desa Kampung Pinang ini konsepnya berbeda, dimana menyertakan kegiatan peternakan dan perikanan, termasuk tanaman-tanaman hortikultura tentunya.
"Hasilnya di sini luar biasa. Tak hanya dirasakan pak alex sebagai ketua kelompok tani saja, namun juga anggota kelompok tani yang lain," ucap Deny Widjaya.
Deny menuturkan, Program DMPA di Kampung Pinang ini menjadi percontohan bagi desa-desa lain yang menjalankan program DMPA PT AA-APP Sinar Mas yang difokuskan pada wilayah-wilayah rentan Karhutla.
Deny menjelaskan, di sini perusahaan tidak mengutamakan bantuan berbentuk uang, namun lebih mengedepankan pembinaan agar program ini dapat terus bergulir, di mana nantinya petani-petani lainnya bisa maju dan meningkatkan perekonomian.
"Ini salah satu contoh kecil keberhasilan DMPA, pengelolaan lahan yang menghasilkan nilai ekonomi tinggi dari pertanian. Di sisi lainnya, areal perusahaan juga terjaga dari resiko Karhutla," pungkasnya.
Editor: Barkah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :