Disnaker Tidak Punya Program Khusus, TKI Asal Bengkalis Bingung Cari Kerja Selama Pandemi
BENGKALIS - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Bengkalis sampai saat ini belum memiliki program untuk memberdayakan para TKI atau pekerja migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Bengkalis yang dipulangkan dari Malaysia pasca pandemi Covid-19.
“Kita dari Disnaker memang tidak ada program untuk itu (pemberdayaan). Dulu memang ada kita mengusulkan, namun karena keterbatasan anggaran, usulan kita untuk sementara belum bisa diakomodir,” ujar Kadisnaker Bengkalis, Kholijah kepada wartawan, belum lama ini.
Dikatakan, begitu pandemi Covid-19 mewabah sejak 2020 lalu, ribuan PMI dari Kabupaten Bengkalis yang bekerja di Malaysia dipulangkan secara bertahap. Total secara pasti, Kholijah mengaku sudah lupa tapi dalam kisaran ribuan dan mereka ini saat di Malaysia bekerja di berbagai sektor.
“Dulu saat awal-awal dipulangkan, kita memang ada mendata. Data ini kita perlukan untuk usulan program baik dari Disnaker maupun instansi lain. Kan ada tu dari Dinas lain program bantuan kepada PMI,” katanya.
Menurut Kholijah, rencananya data ini akan dimasukkan dalam program Pemerintah berupa kartu prakerja. Ternyata, untuk ikut kartu prakerja harus dilakukan sendiri oleh masyarakat dan ada tahapan-tahapan yang haru dilalui.
“Artinya, program ini tergantung dari PMI sendiri, kalau mereka berminat ya harus mengikuti alur yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah. Jadi dalam hal ini, kita di Disnaker tidak bisa berbuat banyak,” ujar Kholijah yang sampai saat ini tidak mendapatkan informasi apakah ada dari PMI tersebut yang lulus program kartu prakerja.
Sementara itu, sejumlah warga Bengkalis yang selama ini bekerja di Malaysia mengaku bingung selama berada di kampung halaman karena tidak tahu apa yang harus dikerjakan. Kalaupun ada pekerjaan dari proyek-proyek Pemda maupun Desa, jumlahnya sangat terbatas.
Karena itu, mereka berharap pandemi Covid-19 segera berakhir sehingga pintu masuk ke Malaysia bisa dibuka kembali.
“Harapan kita itu lah, macam mana Covid segera berakhir. Risau lama-lama di kampung tak ada kerja,” ujar seorang PMI asal Bengkalis, Kirol.
Kirol sudah cukup lama bekerja di Malaysia. Bersama teman-temannya yang juga warga Bengkalis, pria lajang ini bekerja di perkebunan sawit.
Sulitnya PMI Covid-19 juga diakui Kepala Desa Teluk Pambang Ali. Menurut Ali, karena belum bisa berangkat ke Malaysia, sebagian PMI warga Pambang bekerja serabutan.
“Bekerja apa saja yang penting halal dan bisa untuk menafkahi keluarga,” ujarnya
Sebelumnya diberitakan Pemerintah Malaysia sampai saat ini masih menutup jalur masuk TKI Indonesia ke Malaysia. Sementara di sisi lain, ribuan TKI asal Kabupaten Bengkalis yang sempat dipulangkan oleh Pemerintah Malaysia pada tahun 2020 lalu berharap Pandemi Covid-19 segera berakhir agar mereka bisa kembali ke Malaysia untuk bekerja.
KJRI Johor Bahru melalui Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya, Andita Putri Purnama mengatakan sampai hari ini belum ada pengumuman dari Pemerintah Malaysia mengenai pembukaan kembali perbatasan, terutama untuk pekerja asing.
“Terlebih saat ini Malaysia masih dalam masa lockdown/PPN (mirip sepert PPKM di Indonesia,red),” ujarnya melalui pesan whatsapp kepada wartawan, Kamis (9/9/2021).
Andita yang resmi menjabat Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya KJRI Johor Bahru sejak Januari 2021 mengatakan, biasanya kalau sudah ada pembukaan kembali untuk pekerja asing masuk ke Malaysia, Pemerintah Malaysia akan mengumumlah ke publik. “Jika sudah ada informasi terkait hal ini, nanti kami infokan ya, Pak,” ujar Andita.
Penulis: Zulkarnaen
Editor: Rico
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :