Mahasiswa KKN Unri Sosialisasi Pemanfaatan Buah Sukun Jadi Cemilan Sehat Cegah Stunting
BENGKALIS - Mahasiswa KKN Universitas Riau (Unri) membangun Desa Tanjung Punak, Kecamatan Rupat Utara Kabupaten Bengkalis. Mahasiawa sosialisasikan pemanfaatan buah-buahan lokal, sukun (Artocarpus Altilis Sp) dijadikan kripik sebagai cemilan sehat untuk cegah stunting.
Fokus sosialisasi ini agar pemanfaatan sukun jadi kripik bisa menjadi alternatif makanan tambahan ibu hamil. Berguna bisa menjadi tindakan preventif stunting.
Kegiatan ini juga sekaligus program rembuk stunting Desa Tanjung Punak Kecamatan Rupat Utara. Turut hadir Nuraini Fitri M.Gz yang merupakan ahli gizi UPT Puskesmas Tanjung Medang, Kepala Desa Tanjung Punak, BPD, Pendamping Lokal Desa, Kepala Dusun dan perangkat desa, ibu-ibu bidan serta kader posyandu Desa Tanjung Punak.
Tim KKN Membangun Desa Meliputi Taufik Ridha Nugraha (FISIP), Faizul Baihaqi (Fakultas Kedokteran), Muhammad Purnama Saddam (FISIP), Bryan Caesar Artanta Batubara (FISIP), Zetri Arya Dita (FMIPA), Nadia Yulia Zasri (FMIPA), Restu Fadilah (FKIP), Jamiatun Munawaroh (FKIP), Restu Yonanda Alfianita (FISIP), dan Zaer Yasa (FKIP).
Asri Kepala Desa Tanjung Punak, memaparkan saat ini dirundung permasalahan yang sangat penting untuk diatasi. Berdasarkan data ada 19 balita Desa Tanjung Punak yang mengalami stunting untuk tahun ini.
"Saya harap setelah kegiatan Rembuk Stunting ini, permasalahan stunting dapat teratasi dan dari pihak desa siap membantu dan menyiapkan semua yang dibutuhkan untuk penanganan stunting," ungkapnya.
Anggota KKN Unri, Faizul Baihaqi menjelaskan permasalahan stunting masih menjadi fokus utama yang harus dikendalikan kami berupaya untuk memberikan edukasi tentang apa itu stunting, makanan olahan yang dapat di jadikan cemilan sehat dan pencegahan.
"Kami menjelaskan, pemahaman apa itu stunting, inovasi pengolahan makanan yang dapat dijadikan salah satu alternatif cemilan sehat terkhusus ibu hamil dan ibu yang akan melakukan program hamil. Di mana kripik sukun tersebut juga kami inovasi kan dengan menambahkan varian rasa coklat dan matcha sehingga dapat menjadi nilai tambah makan kekinian," terang Faizul.
Dilanjutkan dengan penyampaian Nuraini Fitri, M.Gz, ahli gizi dari UPT Puskesmas Tanjung Medang, memaparkan bahwa prevalensi angka stunting di Rupat Utara berdasarkan dari data-data tiap desa. Juga menjelaskan mengenai inovasi-inovasi kegiatan yang pernah di lakukan untuk penanganan stunting dan di sesi terakhir melakukan rembuk stunting dengan seluruh peserta yang hadir dalam acara tersebut. (rilis)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :