Tinjau Karhutla di Desa Pambang Pesisir
Tak Bisa Dilalui Kendaraan, Wabup Jalan Kaki 3 Km
Selasa, 02 Maret 2021 - 20:29:03 WIB
BANTAN – Kebakaran hutan lahan (Karhutla) terjadi di salah satu perkebunan warga Desa Pambang Pesisir Kecamatan Bantan. Guna memberi semangat kepada petugas di lapangan, Wakil Bupati Bengkalis Bagus Santoso menyempatkan diri meninjau lokasi karhutla yang sebagian jalannya tidak bisa dilalui kendaraan, dan harus berjalan kaki pulang pergi sepanjang 3 KM.
Laporan terjadinya Karhutla di perkebunan warga ini diterima Bagus Santoso saat dirinya sedang menghadiri acara peletakan batu pertama ujicoba pemecah gelombang kearifan lokal oleh Gubernur Riau, Syamsuar di Pantai Wisata Raja Kecik, Desa Muntai Barat, Kecamatan Bantan, Selasa (2/3/2021).
Begitu acar selesai, Bagus didampingi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Bengkalis Tajul Mudaris dan rombongan Wabup bergegas ke Desa Pambang Pesisir. Untuk menuju lokasi lahan yang terbakar tidak bisa dilalui dengan kendaraan roda empat, rombongan Wabup menggunakan sepeda motor sekitar 1 km perjalanan. Namun untuk sampai ke titik api tidak bisa dilalui sepeda motor, sehingga dilanjutkan berjalan kaki dengan perjalanan sekitar 1,5 km, atau 3 km untuk pergi pulang (PP).
Begitu tiba di titik api, Wabup Bagus Santoso didampingi Tajul Mudaris, Camat Bantan Supandi, Kepala Desa Pambang Pesisir Pasla, Kepala Desa Pambang Baru Edi Zakri, menemui Kapolsek Bantan AKP Zulmar bersama petugas di lapangan sedang memadamkan api. Petugas yang tengah berjibaku memadamkan api di lahan gambut perkebunan masyarakat ini, berasal dari BPBD, Satpol PP, TNI/Polri dan masyarakat setempat. Tak hanya itu, pasukan ibu-ibu selama beberapa hari ini siaga di lapangan, menyiapkan makanan dan minuman untuk petugas.
Di hadapan Kapolsek Bantan dan petugas yang tengah berjibaku memadamkan kebakaran lahan, Wabup Bagus Santoso memberikan apresiasi dan motivasi serta semangat kepada petugas. “Apa yang dilakukan para pejuang karhutla sangat mulia. Tetap semangat, terima kasih telah berjuang untuk memadamkan karhutla,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Bagus Santoso juga mendengarkan aspirasi dan keluhan petugas di lapangan, seperti sulitnya sumber pasokan air. Kapolsek Bantan AKP Zulmar, berharap agar ada bantuan alat berat (beko) ukuran mini, yang akan digunakan untuk membuat sumur darurat.
Tak hanya itu, perlu juga sarana pendukung steaker mini (alat penyemprot) dengan jangkauan 300 hingga 400 meter, sehingga mampu menjangkau lahan yang terbakar. Apalagi, pada umumnya lahan yang terbakar merupakan lahan gambut yang membutuhkan penangan khusus, sehingga api benar-benar padam.
Menanggapi hal itu, Wabup mengatakan pada Senin kemarin Bupati Kasmarni akan mengupayakan alat berat di setiap kecamatan terutama untuk menangani karhutla. Selain itu, mengingat Karhutla ini merupakan musibah tahunan saat musim kemarau, maka perlu penanganan ekstra yang didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai.
Penulis: Zulkarnain
Editor: Satria
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :