BENGKALIS - Kajari Bengkalis, Zainur Arifin Syah SH MH menyatakan siap bermitra dengan wartawan dalam membangun keterbukaan informasi publik terkait penanganan perkara, maupun kegiatan kejaksaan.
Hal tersebut disampaikan Zainur saat menyambut kedatangan silaturrahmi Pengurus PWI Kabupaten Bengkalis di Gedung Kejari Bengkalis, Jalan Pertanian, Kamis (12/1/2023).
Meski silaturrahmi sempat tertunda karena kesibukan pihak kejaksaan. Namun, tidak mengurangi sedikitpun niat baik PWI Bengkalis menjaga silaturrahmi antara wartawan dengan lembaga negara, yang melaksanakan kekuasaan negara, khusus di bidang penuntutan.
Kajari yang baru bertugas di Kabupaten Bengkalis sejak bulan September 2022 lalu itu mengatakan, wartawan dan media massa merupakan mitra kerja, sebagai sarana informasi, sehingga kejaksaan harus memiliki hubungan yang baik.
Menurutnya, terbangunnya kerjasama yang baik juga akan membantu penyebarluasan informasi, yang benar. Ia sangat menghormati organisasi PWI sebagai organisasi wartawan yang besar tersebut.
Kajari yang didampingi Kasi Intelijen, Isnan Ferdian SH MH sangat bergembira dan senang dikunjungi wartawan, khususnya PWI Kabupaten Bengkalis.
"Kedepan hubungan baik, kejaksaan dengan wartawan ini akan terus ditingkatkan. Pasca pandemi, memang kami di sini sibuk dengan rutinitas pandemi covid-19," ungkap Zainur.
"Hal-hal seperti ini yang sebenarnya, sangat kami tunggu bisa bertatap muka dengan sahabat-sahabat dan rekan-rekan wartawan di kabupaten bengkalis," ujarnya.
Ia menuturkan, peran wartawan sebagai mitra kerja itu sangat dijunjung tinggi, namun tentunya sebagai mitra kerja juga harus saling menguntungkan atau take and give.
Sehingga tidak hanya kejaksaan saja yang bisa eksis dalam kegiatan, tapi juga wadah organisasinya, seperti PWI Kabupaten Bengkalis.
"Mudah-mudahan melalui silaturrahmi ini, gagasan wartawan atau PWI menjadi semangat kami untuk lebih meningkatkan lagi pelayanan bidang hukum, khususnya beberapa kasus yang center yakni maraknya peredaran kasus narkotika di bengkalis," tuturnya.
"Tentu kami butuh kerjasama dalam menekan angka peredaran narkotika di daerah kita ini," sambungnya.
Zainur juga sempat menyinggung soal desa di Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, tepatnya di Desa Jangkang.
Hari ini, Desa Jangkang masih sangat dominan dalam hal peredaran narkotika dari dahulu hingga sekarang. Informasi ini didapati Zainur dari intelijen dan BNN.
Diutarakan Zainur, beberapa kasus narkotika dalam skala internasional selalu saja mentah saat penuntutan. Seperti hukuman mati, yang diberikan, justeru setelah kasasi menjadi hukuman seumur hidup.
"Saya melihat kasus narkotika di Bengkalis ini sangat aneh. Hukuman mati, bisa berubah menjadi hukuman seumur hidup, setelah tingkat kasasi. Tentu saja ini menjadi catatan kami di kejaksaan negeri Bengkalis,"tuturnya.
Disampaikanya, melalui peran wartawan dan media massa baik cetak dan elektronik tentunya Kejari Bengkalis berkeinginan, agar Bengkalis bisa bebas dari peredaran narkotika.
"Kemudian, kita juga akan berupaya melalui PWI nantinya bagaimana bisa menekan angka peredaran narkotika yang cukup tinggi di bengkalis, sebagai jalur transit barang haram," tuturnya.
"Nah, publikasi media ini perlu untuk kami kedepannya. Akan tetapi, sebagai mitra barang kali perlu disampaikan, tidak semua juga perkara-perkara di kejaksaan ini bisa di ekpose, tentunya PWI memahaminya," paparnya lagi.
Silaturrahmi tersebut dipimpin langsung Ketua PWI Bengkalis, Adi Putra SAP didampingi Sekretaris PWI Bengkalis, Agustiawan dan sejumlah ketua bidang, LBH PWI Bengkalis serta pengurus PWI Bengkalis.
Penulis: Zulkarnaen
Editor: Barkah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
