Terdampar di Rupat, 22 PMI Bayar Hampir Rp4,5 juta ke Tekong
Rabu, 17 Juni 2020 - 15:44:38 WIB
BENGKALIS – Sebanyak 22 Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang terdampar di Pulau Rupat beberapa waktu lalu membayar uang sebesar RM1.300 atau dalam kisaran Rp4,290.000 untuk bisa pulang ke Indonesia. Uang tersebut dibayar ke tekong kapal yang sampai saat ini tidak diketahui siapa orangnya.
“Mereka difasilitasi oleh pihak lain dan membayar biaya keberangkatan sampai ke Indonesia melalui Pulau Rupat, Bengkalis sebesar 1.300 Ringgit Malaysia,” ujar Kapolres Bengkalis AKBP Hendra Gunawan SIK memberi alasan mengapa para PMI tersebut tidak mengenal tekong kapal atau penanggung jawab
Kepada wartawan saat dihubungi Rabu (17/6/2020), dari jumlah 22 PMI tersebut, mereka terdiri dari 17 orang laki-laki, 3 orang perempuan dan 2 orang anak-anak. Mereka berasal dari beberapa daerah di Indonesia seperti Aceh, Medan, dan Jambi.
"Saat ini masih proses pendalaman dan sudah dilakukan pemeriksaan. Sampai saat ini belum ada penetapan tersangka. Sedangkan pekerja migrannya sudah dipulangkan ke daerahnya masing-masing," ujar Kapolres.
Non Reaktif Rapid Test
Sebelumnya, hasil rapid test terhadap 22 PMI yang terdampar di Desa Teluk Rhu, kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis, Sabtu (13/6/2020) kemarin, non reaktif. Mereka terdampar setelah ditinggalkan oleh nakhoda (tekong red,) speed boat yang mengangkut para PMI tersebut.
Kepastian hasil rapid test non reaktif terhadap para PMI tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis, dr Ersan Saputra saat dihubungi, Minggu (14/6/2020). "Hasil rapid test semuanya mereka semalam, itu hasilnya non reaktif. Mereka kemarin saat dilakukan pemeriksaan dikumpulkan di kantor Desa Teluk Rhu," ujar Ersan.
Sebanyak 22 PMI dari Malaysia itu terdampar di Desa Teluk Rhu, Dusun Tanjung Jaya, RT02, Kecamatan Rupat Utara. Peristiwa itu diketahui oleh warga sekitar, Sabtu (13/6/2020) Subuh dini hari. Mereka terdampar karena ditinggalkan oleh nakhoda (tekong red,) speedboat yang mereka tumpangi.
Kepala Desa Teluk Rhu Mansur mengatakan kalau tujuan para penumpang yang menggunakan speedboat dari Malaysia itu adalah ke Kota Dumai. Namun, oleh tekong mereka dibohongi dengan mengatakan mereka sudah sampai di Dumai, padahal mereka diturunkan di Teluk Rhu.
Penulis: Zulkarnaen
Editor : Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
BERITA LAINNYA |
|
|
Bakal Telan Biaya Rp1,8 Miliar, SDN 83 Pekanbaru Segera Dibangun Pasca Terbakar Harga Komoditas Pertanian di Riau Stabil, Pinang Kering Tetap Rp4.400/Kg Pj Wako Bakal Berganti, Sekdako Tegaskan ASN Pemko Pekanbaru Tetap Produktif Edaran Disdik Riau Melarang Acara Mewah Perpisahan Sekolah, Ini Respon PGRI Riau Genjot Pendapatan Daerah, Bapenda Kepulauan Meranti Upgrade Aplikasi Sitanjak
|
|
Pj Sekdaprov: Otda untuk Kesejahteraan dan Demokrasi Digrebek, Bandar Narkoba Kampung Dalam Pekanbaru Tunggang Langgang Lompat ke Sungai Siak Alumni Angkatan I, Sovia Septiana Wakilkan Caleg Terpilih dari Riau Hadiri Halalbihalal Golkar Institute Sambut Pilkada Serentak 2024, HKR Dorong Generasi Muda Rohul Turut Berpolitik Ikut Halalbihalal Polresta Pekanbaru, Ini Pesan Kapolda Riau untuk Personel
|
Komentar Anda :