Pasien A Positif Covid-19 di Bengkalis Tidak Ada Kaitan dengan NZ PDP yang Meninggal
BENGKALIS – Hasil swab tahap tiga pasien inisial A yang positif Covid-19 tidak ada kaitan sama sekali dengan pasien NZ (59) yang sudah meninggal dunia karena hasil swab NZ negatif Covid-19.
Dengan demikian, murni pasien A positif Covid-19 karena ada kontak erat dengan seseorang yang positif Covid-19, namun belum diketahui dan sampai sekarang tracking terus dilakukan.
“Saya tegaskan si A ini positif (Covid-19) bukan karena PDP yang Sungai Alam itu. Tadi dari sumber lain, dan ini yang terus kita telusuri,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Bengkalis dr Ersan Saputra TH dalam konferensi pers di lantai II Dinas Kesehatan Bengkalis, Minggu (3/5/2020).
Dikatakan, pasien NZ (59) yang meninggal tersebut selain hasil swabnya negatif Covid-19, proses pengambilan swab tahap tiga pasien A juga sudah melewati masa karantina pasien A sejak kontak erat dengan pasien NZ. “Pengambilan swab ketiga ini pada tanggal 27 April, sudah melewati masa karantina 14 hari sejak si A ini berhubungan dengan pasien NZ,” ujar Ersan.
Berakhirnya masa karantina terhadap pasien A tersebut, sambung Ersan, merupakan jawaban mengapa pasien A bebas kemana-nama termasuk membagi-bagikan takjil. Terlebih hasil swab keduanya negatif, sehingga dalam pemikiran pasien A, dirinya sudah tidak termasuk ODP lagi.
“Lalu mengapa ada swab ketiga kalau memang sudah selesai masa karantina, ini dikarenakan ada prosedur baku bahwa swab harus dilakukan dua kali,” kata Ersan.
Pada kasus pasien A, sambung Ersan, swab pertama pada tanggal 7 April ternya invalid sehingga tidak dihitung. Selanjutnya pada tanggal 9 April dilakukan swab kedua, tapi karena dikirim ke Jakarta, maka hasilnya menunggu lama baru keluar yaitu negatif. Sesuai prosedur, perlu dilakukan swab sekali lagi dan pada saat swab ketiga ini diambil, yang bersangkutan sudah selesai menjalani masa karantina.
“Walau sudah selesai (karantina,red), prosedur tetap kita jalankan. Tanggal 27 April swab kita ambil dan kirim ke Pekanbaru. Tanggal 1 Mei keluar hasilnya positif,” ujar Ersan.
Saat ini, sambung Ersan, pasien A menjalani isolasi di RSUD Bengkalis, tidak di Pekanbaru sebagaimana isu yang beredar. Sementara itu, pihaknya terus melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang ada kontak erat dengan pasien A. Kemudian melakukan rapid test maupun swab terhadap orang-orang yang ada kontak erat dengan pasien A tersebut.
“Total ada sekitar 70-an orang yang kita rapid test, khusus keluarganya kita lakukan swab,” kata Ersan yang dalam sesi jumpa pers tersebut didampingi Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Alwizar dan Kasi Surveilans dan Imunisasi, Ismunadar.
Penulis : Zulkarnaen
Editor : Fauzia
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :