BUKIT BATU - Keberadaan PT. Pertamina RU II Sungai Pakning sebagai perusahaan BUMN terbesar khususnya di wilayah Kecamatan Bukit Batu dinilai kurang perhatian terhadap masyarakat tempatan, salah satunya terkait program Corporate Social Responsibility (CSR) yang wajib dikeluarkan perusahaan untuk membantu pembangunan disekitar wilayah kerja perusahan semi plat merah tersebut.

"Kita sangat kecewa atas perlakuan yang berbeda dilakukan oleh PT. PErtamina RU II Sungai Pakning yang kita nilai kurang perhatian dengan masyarakat tempatan, salah satunya terhadap program CSR yang seharnya wajib dikeluarkan oleh pihak perusahaan dalam membantu pembangunan diwilayah kerjanya," ujar Sulistiono Tokoh masyarakat Dusun Sukoharjao Desa Sejangat, Kamis (26/04/2018).

Ditegaskan Sulistiono bahwa Dusun Sukoharjo merupakan salah satu kawasan yang masuk dalam ring wilayah kerja PT. PErtamina RU II Sungai Pakning, akan tetapi bantuan yang diajukan untuk pembangunan Masjid Almustaqim ke pihak perusahaan pada tahun 2017 yang lalu sampai saat ini tidak mendapat tanggapan. Padahal pembangunan Masjid tersebut didasari swadaya jamaah dan donatur lainnya.

"Sudah satu tahun lebih kita ajukan proposal ke PT. PErtamina RU II Sei Pakning, akan tetapi setiap kita tanya ke bagian humas masih dalam proses, sementara desa yang lain sudah ada yang dibantu," keluhnya lagi.

Dengan adanya perlakukann yang berbeda dilakukan oleh pihak PT. Pertamina RU II Sei Pakning, masyarakat Dusun Sukoharjo merasa pihak perusahaan tidak ada kepedulian dengan masyarakat sekitarnya, dan ia meminta kepada Pemerintah Daerah dan Pemerintah Kecamatan Bukit Batu untuk mempertanyakan program CSR Pertamina RU II Sungai Pakning yang terkesan tidak transparan.

"Kita minta kepada Pemerintah daerah dan Kecamatan untuk mempertanyakan program CSR Pertamina ini yang terkesan tidak transparan ke masayarakat," pinta Sulistiono.

Kepala Humas dan CSR PT. Pertamina RU II Sungai Pakning Rahmad Hidayat belum ada jawaban ketika dikonfirmasi terkait hal tersebut.

Penulis : Alfisnardo