SIAK - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak menargetkan program 100-0-100 menuntas pada 2025 mendatang. Program ini mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Kabupaten Siak.
Hal itu dikatakan Bupati Siak, H Syamsuar, pada Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Perumahan kawasan pemukiman dan pertanahan Provinsi Riau, di Hotel Grand Mempura, Minggu (12/2/2017). Katanya, Program 100-0-100 itu untuk ketersedian air minum, menekan persentase kawasan kumuh diperkotaan menjadi 0 persen, dan meningkatkan sanitasi menjadi 100 persen, termasuk pembangunan Rumah Layak Huni (RLH) bagi masyarakat tidak mampu.
"Program 100-0-100 (seratus nol seratus), mulai dari SPAM (Sistem Penyedian Air Minum) di Siak yang sudah mencapai 71,05 persen, dan targetnya di 2019 bisa mencapai 100 persen," ujarnya.
Bupati mengharapkan, dukungan dan bantuan APBD Riau untuk capaian targetnya. Dari 14 kecamatan di Siak, tinggal Kerinci Kanan yang belum terlayani, karena sulitnya mencari sumber air baku.
Syamsuar menambahkan, penanganan kawasan kumuh diperkotaan Pemkab Siak telah melaksanakan penanganan luas di bawah 10 hektar, yang baru dapat direalisasikan sebesar 10,22 persen. Artinya, masih ada 87,78 persen. Ini sesuai ketentuan, 10-15 persen di antaranya merupakan kewenangan provinsi, dan di atas 15 persen merupakan kewenangan pemerintah pusat.
Khusus kawasan kumuh yang berada di sepanjang sungai Siak secara bertahap telah ditangani melalui APBD Kabupaten Siak. Mayoritas yang tinggal di sana adalah warga keturunan Tionghoa. Kawasan itu saat ini telah dibenahi menjadi objek wisata buatan baru dengan konsep Warterfront City, diberi nama Tepian Bandar Sungai Jantan.
Untuk penanganan sanitasi yang layak bagi masyarakat, progres yang telah dicapai hingga tahun 2016 ini mencapai 65,42 persen, dalam bentuk jamban sanitasi permanen (JSP). Adapun program sanitasi yang akan dilaksanakan di Kabupaten Siak sampai dengan tahun 2019 nanti adalah pembuatan toilet umum, tani septic, dan ipal komunal.
Di bidang perumahan rakyat, Pemkab Siak telah mengupayakan pembangunan Rumah Layak Huni (RLH) bagi masyarakat tidak mampu. Dalam rentang waktu tahun 2003-2016 telah terbangun 775 unit RLH atau 47,89 persen dari total 1618 unit rumah yang tidak layak huni.
Pada 2017 ini, direncanakan Pemrov Riau juga akan membantu pembangunan bagi 166 unit RLH, sehingga ditargetkan hingga akhir 2017 nanti persentase RLH di Kabupaten Siak menjadi 58,15 persen dengan jumlah keseluruhan 941 unit. Sisanya sebanyak 677 unit RLH ditargetkan akan dibangun pertahun sebanyak 100 unit, targetnya di tahun 2024 sudah 100 persen.
Sementara Gubernur Riau (Gubri), Arsyadjuliandi Rachman, saat membuka kegiatan tersebut mengajak seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk bekerja keras jemput bola ke pemerintah pusat.
“Kita undang kementerian terkait dalam rakornis ini, agar bisa menyampaikan berbagai hal dan kondisi. Diharapkan bisa mendukung program yang ingin dicapai dalam target RPJMD Riau. Makanya harus jemput bola, saya minta agar OPD baru bekerja keras,” kata Gubri.
Memang ditegaskan Gubri, pelaksanaan rakornis itu agar di kabupaten/kota dapat mengembangkan potensi di daerah masing-masing.
Hadir mendampingi bupati, Wakil Bupati (Wabup) Siak, Alfedri, Ketua DPRD Siak, Indra Gunawan, sejumlah pejabat tinggi pratama Pemprov Riau, dan Direktur Perencanaan Pembiayaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Eko D Heripoerwanto.
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)