www.halloriau.com


BREAKING NEWS :
Pj Wako Pekanbaru Lepas 71 Kafilah, Hadiah Umrah Disiapkan untuk Juara di MTQ ke-42
Otonomi
Pekanbaru | Dumai | Inhu | Kuansing | Inhil | Kampar | Pelalawan | Rohul | Bengkalis | Siak | Rohil | Meranti
 


Tanjak Simbol Kewibawaan Orang Melayu Lagi Tren di Siak
Jumat, 03 Februari 2017 - 10:12:32 WIB

SIAK-Tanjak akhir-akhir ini menjadi tren baru di Kabupaten Siak, setiap hari pengrajin tanjak lokal di pasar seni Kesturi dibuat kerepotan dengan ramainya pesanan yang datang. Ikat kepala khas orang melayu itu menjadi populer setelah orang nomor satu Negeri Istana Bupati Syamsuar menerapkan kebijakan pemakaian tanjak di kalangan ASN.

Tanjak dianggap lambang kewibawaan di kalangan masyarakat melayu. Semakin tinggi dan kompleks bentuknya, menunjukkan semakin tinggi pula status sosial si pemakainya. Menurut Ketua Majlis Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Siak Zulkifli ZA, tanjak biasa dipakai masyarakat melayu di seluruh lapisan strata sosial, baik di lingkungan kerajaan, kalangan bangsawan, maupun masyarakat awam.

"Begitu meninggalkan rumah, orang melayu biasa mengenakan tanjak. Fungsinya sebagai penutup kepala dari gangguan udara maupun ranting, awalnya berbentuk ikat biasa, namun oleh oleh orang melayu dahulu yang aktif dibidang gerak tangan muncul kreasi bentuk dengan nama tebing runtuh, belalai gajah, pial ayam, elang menyongsong angin dan lain sebagainya," kata Zulkifli.

Sayangnya kata pria yang lama bergelut dengan kesenian dan kebudayaan melayu Riau ini, beberapa nama ikat di zaman kerajaan tersebut bentuknya sudah sulit ditemukan. 

Bentuk-bentuk tanjak disebut juga dengan ikat, misalnya ikat sebelit. "Di lingkungan Kerajaan Siak dulu yang cukup populer diantaranya ikat pial ayam yang biasa dipakai para panglima, dan ikat elang menyongsong angin yang biasa dipakai datuk lima puluh. Khusus datuk pesisir ciri khasnya ikat hangtuah," jelasnya.

Ikat elang menyongsong angin ini kata dia, melambangkan kebijaksanaan dan kecermatan elang memainkan gerak angin, sementara ikat hang tuah melambangkan ketegasan.

Sementara untuk warna sebut Zulkifli, tanjak adat biasanya berwarna hitam, dan untuk pengantin disesuaikan dengan pakaian. "Biasanya ikat pengantin itu ikat hangtuah, namun sekarang banyak yang meniru ikat dendam tak sudah yang populer di Malaysia," kata dia.

Terkait kebijakan Bupati Siak yang menggagas pemakaian tanjak dilingkungan ASN, Zulkifli memberikan dukungan penuh. Sebab kata dia pada dasarnya pemakaian tanjak dan baju melayu akan memberikan kewibawaan dan dampak psikologis bagi pemakainya. Namun demikian ia mengingatkan agar pemakaian tanjak dilingkungan ASN tersebut tetap disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan adat berlaku.

"Saya mendukung ide Kabupaten Siak sebagai pioner menggalakkan kembali budaya bertanjak di Provinsi Riau, sebab kita sudah punya Grand Design Kebudayaan Melayu. Namun demikian nantinya, untuk ASN saya sarankan agar jangan terlampau tinggi tanjaknya, supaya dapat dibedakan mana yang tanjak adat dengan pakaian harian. Ikatnya bisa ikat pial ayam atau elang menyongsong angin yang disederhanakan," sebutnya.

Sementara Bupati Siak Syamsuar mengatakan, tanjak ini digalakkan untuk menghidupkan kembali identitas kebudayaan melayu ditengah masyarakat. Sebelumnya gerakan berbusana dan berbahasa melayu sudah diterapkan di Kabupaten Siak.

"Saya teringat dulu Tokoh Riau Datuk Tenas Effendi pernah berpesan kepada saya. Beliau bilang pak Bupati jagelah Siak tu elok-elok. Sebab kalau habis Melayu di Siak, maka habislah melayu di Riau," ungkapnya.

Datuk Setia Amanah Kabupaten Siak itu juga mengatakan, gerakan bertanjak ini adalah salah satu cara untuk mempopulerkan kembali kebudayaan melayu.

Editor : Yusni Fatimah

   


Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Pj Wako Pekanbaru Muflihun bersama Kakan Kemenag Pekanbaru Syahrul Maulud melepas kafilah dan official ke MTQ ke-42 Tingkat Provinsi Riau di Kota Dumai (foto/int)Pj Wako Pekanbaru Lepas 71 Kafilah, Hadiah Umrah Disiapkan untuk Juara di MTQ ke-42
Penumpang di Bandara SSK II Pekanbaru membludak selama arus mudik dan balik Lebaran (foto/Yuni)Posko Angkutan Lebaran Ditutup, Bandara SSK II Pekanbaru Layani 168.802 Penumpang
Rayakan momen pasca-Lebaran Idulfitri 1445 H, dengan halalbihalal package di The Premiere Hotel (foto/Yuni)Nikmati Promo di The Premiere Hotel, Mulai dari Menginap Hingga Halalbihalal Package
Ilustrasi harga emas di Pekanbaru naik lagi di akhir pekan (foto/int)Makin Silau Nih, Harga Emas Antam 1 Gram di Pekanbaru Naik Tipis Jadi Rp1.347.000
Normalisasi drainase dilakukan PUPR Pekanbaru (foto/int)Banyak Drainase Alami Pendangkalan dan Tersumbat Sampah, Ini Tindakan PUPR Pekanbaru
  Polresta Tanjungpinang ciduk ART, pencuri perhiasan hingga uang Rp100 juta milik majikan (foto/int)Terekam CCTV, ART di Kepri Curi Emas dan Uang Majikan Senilai Rp100 Juta
Pelepasan kafilah MTQ Kabupaten Pelalawan menuju Dumai di rumah Dinas Bupati (foto/Andi)Lepas Kafilah MTQ Tingkat Riau ke Dumai, Ini Pesan Bupati Pelalawan
Ilustrasi hujan lebat masih berpotensi mengguyur Pekanbaru dan sekitar (foto/int)Jangan Lupa Bawa Mantel, Potensi Hujan Disertai Angin Kencang Guyur Riau
Ilustrasi proses water bombing titik Karhutla di Riau (foto/int)BMKG: Akhir Pekan Riau Nihil Titik Api
Bupati Siak Alfedri dan Wakil Bupati Siak Husni MerzaAlfedri Kembali Jadi Bakal Calon Bupati Siak, Tetap Berpasangan dengan Husni di Pilkada Siak 2024
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Sepanjang Jalan Rajawali Rusak Parah
 
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved