Digarap Kelompok Tani Desa Muara Bungkal, Lahan Terlantar Pun Panen Jagung
Kamis, 27 September 2018 - 14:00:54 WIB
SIAK-Hari ini raut muka anggota Kelompok Tani di Desa Muara Bungkal Kecamatan Sungai Mandau, Kabupaten Siak sumringah. Pasalnya lahan yang selama ini tidak dimanfaatkan bisa panen jagung.
Adalah BPTP Riau yang memanfaatkan lahan tersebut sebagi percontohan kepada para petani. Selain panen, juga dilaksanakan bimbingan teknis budidaya jagung kepada petani di Desa Muara Bungkal.
Hadir dalam acara tersebut Kepala BPTP Riau Dr. Nana Sutrisna, Tim Upsus Pusat Dr. Yudi Sastro, Dinas Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Siak, Koordinator Penyuluh Sungai Mandau, Perwakilan Camat Sungai Mandau, Kepala Desa Muara Bungkal, PPL, Peneliti, dan Petani.
Menurut Dr. Parlin H Sinaga selaku penanggungjawab kegiatan, luas lahan yang digunakan untuk kegiatan ini adalah 12 hektar dengan melibatkan 14 orang anggota kelompok tani di Desa Muara Bungkal.
Lahan yang sudah bertahun-tahun terlantar akibat keracunan besi, miskin bahan organik, dan kekeringan berhasil dijadikan produktif. Teknologi yang digunakan dalam pertanaman jagung ini adalah aplikasi ameliorasi, pupuk kandang, mikro dekomposer, pupuk hayati, Urea, TSP, KCl, dan varietas unggul jagung seperti Nasa 29, Sukmaraga, Bima 19 Uri, Bisma dan Bisi 2.
Nasa 29 memberikan hasil yang memuaskan yaitu 7 t/ha meskipun selama musim tanam tanaman tercekam genangan air 5 hari sejak tanam dan selanjutnya kekeringan akibat kemarau.
Dr. Yudi menyampaikan kekagumannya atas keberhasilan BPTP Riau memproduktifkan lahan marginal dan siap mendukung kegiatan musim berikutnya menanam padi pada MT 2. "Pada kesempatan ini tim UPSUS pusat berjanji akan membiayai pembuatan 2 sumur bor untuk mengairi beberapa hektar sawah sebagai pilot project," kata Dr. Yudi.
Kepala BPTP Riau mengapresiasi kegiatan ini karena sebelumnya petani belum pernah berhasil dalam menanam jagung.
"Apa yang dikembangkan saat ini merupakan program strategis Kementan, untuk mewujudkan swasembada padi, jagung dan kedelai," katanya.
Ka Balai juga menyampaikan bahwa varietas yang ada pada pengkajian ini supaya bisa ditanam lagi oleh petani dengan mengikuti teknologi yang diterapkan oleh BPTP Riau. (Rls)
Editor : Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :