Review Data Penyusunan FISVA, Kadis KPP Buka Rakor Tim Pokja Teknis DKP Rohul
Rabu, 16 Oktober 2019 - 17:46:45 WIB
PASIR PANGARAIAN - Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (KPP) Rokan Hulu (Rohul), Ir H Sri Hardono MM, membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Pokja Teknis Dewan Ketahanan Pangan (DKP) Rohul, Rabu (16/10/2019) yang digelar di Penginapan Putri Bungsu, Pasir Pangaraian.
Kegiatan tersebut dihadiri Kabid Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Riau, Al Azhar, Sekretaris DKPP Rohul Iskandar, Kabid Ketahanan Pangan DKPP Denis, para Kabid, Kasi dan pengurus DKP Rohul yang terdiri dari perwakilan OPD di jajaran Pemkab Rohul.
"Pangan merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi manusia, tuntutan pemenuhan pangan sebagai hak azazi setiap individu yang menentukan kualitas sumberdaya manusia. Pangan merupakan hal prioritas untuk kita tangani," kata Sri Hardono.
"Dengan disahkannya UU No 18 Tahun 2012 yang merupakan revisi dari UU No 7 Tahun 1996 tentang pangan menjadi urusan wajib yang harus diselenggarakan oleh pemerintah. Pertemuan Tim Pokja DKP sangat dibutuhkan untuk mengevaluas rumusan kebijakan ketahanan pangan Rohul," katanya.
Sri Hardono juga mengatakan, pertemuan itu sangat penting terutama untuk menghasilkan output berupa peta ketahanan pangan dan kerentanan pangan tingkat kabupaten. Sehingga dapat jadi acuan perencanaan di bidang ketahanan pangan. Peta itu tidak hanya semata untuk DKPP namun juga dapat dirasakan manfaatnya oleh berbagai instansi.
"Mengingat Food Security and Vulnerability (FISVA) yang strategis maka perannya menjadi mutlak dilaksanakan tahun 2019, agar potret ketahanan pangan dan kesetaraan pangan di tingkat wilayah dapat terlihat secara lebih akurat, sehingga dapat mencermikan kondisi yang sebenarnya di lapangan," kata Sri Hardono.
Al Azhar sendiri menjelaskan, bahwa pentingnya ketahanan pangan. Karena untuk mewujudkan ketahanan pangan maka masyarakat bisa menjangkau akses pangan yang cukup dengan beragam bergizi seimbang. Sehingga kebutuhan konsumsi mereka tercukupi dan bisa melakukan kegiatan aktifitas ekonomi dengan baik dan hidup dengan sehat.
"Rohul cukup bagus apalagi ini adalah daerah potensi produksi tanaman pangan, hanya saja karena alih fungsi lahan yang cukup tinggi, sehingga banyak lahan produktif kita yang alih fungsi ke kegiatan lainnya. Sehingga ini perlu kita waspadai supaya produksi pangan kita bisa mencukupi kebutuhan pangan di Kabupaten Rohul untuk daerah sesuai dengan peta ketahanan pangan dan ketahanan pangan," sebutnya.
"Yang kita susun itu teridentifikasi ada 7 kecamatan tergolong rentan pangan dan lainnya. Pangan kecamatan-kecamatan yang teridentifikasi rentan pangan ini berada pada daerah-daerah yang memiliki produksi rendah jadi bukan daerah Kecamatan yang sentra produksi pangan. Di Rohul Kecamatan Rambah Samo dan Rambah produksi pangannya bagus, indikator ketahanan pangan pangan ini menggunakan indikator daripada produksi 2 Kecamatan jadi sentra produksi di Rohul," ucapnya
"Dengan adanya peta ketahanan pangan dan kerentanan pangan, kita melihat bagaimana kondisi ketahanan pangan di kecamatan sesuai dengan 9 indikator yang kita pakai, seperti konsumsi normatif dilihat dari sisi produksi dan kebutuhan indikator kemiskinan akses terhadap air bersih listrik stanting tenaga kesehatan angka kesakitan dan lainnya," bebernya.
Dengan 9 indikator itulah yang digunakan untuk menyusun peta ketahanan dan kerentanan pangan,yang sangat berkaitan 10 desa stunting sudah ditetapkan oleh Kementerian Pertanian yang melalui kerjasama dengan Kementerian lainnya.
Di kegiatan itu, juga membahas berbagai permasalahan ketahanan pangan di Rohul, dan apa tindak lanjut kedepannya sehingga ketahanan pangan di Rohul akan lebih baik lagi kedepannya. (Adv/ Humas Pemkab Rokan Hulu)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :