UJUNG BATU - Diamanahkan sebagai Datuk Bandaro dari Suku Melayu Godang Kecamatan Ujung Batu, Tuan Dahnil Malik M.Si, Rabu (6/3/2019), di Gosam di Balai Lembaga Kerapatan Adat (LKA) Ujung Batu.
 
Dahnil Malik juga dikukuhan sebagai Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR ) Kabupaten Rohul, Tengku Rafli Armien sebagai Ketua Lembaga Kerapatan Adat (LKA) Ujung Batu.
 
Di acara adat yang dipusatkan di Balai LKA Ujung Batu, dihadiri Asisten III Difendri, Unsur Forkopimda, Ketua LAMR Rohul H.Zulyadaini, Ketua MKA LAMR Rohul Tengku Rafli  Armein, Ketua LKA se-Rohul, Kepala OPD di lingkungan Pemkab Rohul, Camat Ujung Batu Arie Gunadi.
 
Juga hadir sejumlah tokoh masarakat Ujung Batu seperti Indra Gunawan alias Ujang Lurah, para Ninik Mamak pemangku adat 5 suku yang ada di Kecamatan Ujung Batu, serta anak cucu kemenakan, tokoh masyarakat, tokoh agama, urang sumondo, bundo kandung yang ada di Ujung Batu.
 
Ketua panitia acara adat Pengosaman dan pengukuhan datuk Bandaro Ujung Batu, Jufren menyampaikan, kegiatan itu dilatar belakangi pergantian Datuk Bandaro dari H .Hakam yang sudah menjabat selama 36 tahun sejak 1982 -2018, kemudian digantikan penerus dari Keluarga Suku Melayu Godang yakni Dahnil Malik M.Si. Dismping itu, setelah melalui proses pemilihan yang panjang, Dahnil Malik M.Si sebagai Datuk Bandaro juga diamanahkan jadi Ketua LKA Ujung Batu masa islah 2019-2023.
 
”Pada penobatkan Dahnil Malik M.Si sebagai Datuk Bandaro, dan juga Ketua LKA Ujung Batu dengan acara beradat. Tujuannya agar menjadi torehan sejarah pertama kalinya dilakuka acara adat mongosang dengan acara adat besar-besaran yang dilaksanakan di Balai LKA Ujung Batu,” katanya.
 
“Dengan perhaatan akbar ini, hendaknya kedepannya menjadi perwujudan kepada penerus, supaya dalam pergantian Mamak Godang di Ujung Batu, dapat dilaksanakan seperti acara hari ini,” harap Jufren.
 
Acara adat pengosaman datuk Bandaro diawali penyerahan amanah sebagai Datuk Bandaro dari Keluarga Suku Melayu Godang ke Dahnil Malik, dilambangkan dengan pemasangan Peci Hitam oleh Bundo Dahnil Malik. Dilanjutkan pengukuhan Dahnil Malik sebagai Ketua LKA Ujung Batu masa Islah 2019-2023, yang dikukuhkan oleh MKA LAMR Rohul, T.Rafli Armien, S.sos Gelar T.Majolelo.
 
Usai dikukuhkan, T.Rafli Armien pasangkan tanjak, kemudian, Ketua DPA LAMR Rohul, Zulyadaini gelar datuk saudagar rajo memasangkan selempang, dan Asisten III memasangkan keris ke Dahnil Malik.
 
Dalam sambutannya, Dahnil Malik, M.Si gelar Datuk Bandaro menyampaikan, bahwa prosesi adat mongosam atau pengukuhan pertama kali dilaksanakan di LKA, sebelumnya dilaksanakan di rumah Tuo masing-masing suku. Upacara adat turun tumurun ini menunjukkan keberadaan adat sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, bahkan adat termasuk dalam tali bupilin tigo, yakni ninik mamak dengan adatnya, alim ulama dengan tunjuk ajaran agamanya, dan pemerintah dengan kekuasaannya.
 
Menurut Dahnil, kegiatan adat ditingkat LKA sudah lama pakum. Hal ini disebabkan kurangnya perharian pemerintah terhadap adat yang ada di daerah Rohul ini, terutama di Ujung Batu.
 
”Berharap ke pemerintah, supaya bantuan untuk kegiatan adat kembali dianggarkan agar kegiatan adat ditingkat LKA dapat berjalan lancar. Dulu pernah ada diposkan melalui Dinas pariwisata dan Kebudayaan, namun setelah beberapa tahun ini terhenti. Jadi kami harap supaya dapat diperhatikan lagi,” harap Dahnil.
 
Dengan dikukuhkannya Dahnil M.Si sebagai Ketua LKA Ujung Batu, Dahnil 5 tahun kedepan jadi pimpinan kerapatan adat 5 suku yang ada di Ujung Batu Tanah Bulobih, yakni Suku Melayu Godang, Suku Caniago, Suku Meniliang Tengah, Suku Melayu Tongah, dan Suku Melayu Kecil.
 
Kemudian di acara adat itu, juga diceritakan asal usul nama Ujung Batu, yang menurut cerita warga tempatan dari kebiasaan masyarakat tempatan turun ke sungai dengan berpegangan pada ujung-ujung bebatuan besar yang ada di tebing sungai.
 
Sementara asal usul Ujung Batu Tanah Bulobieh, bukan berarti tanah yang tidak bertuah, melainkan wilayah yang berlebih dari kekuasaan Datuk Bandaro Tuo diberikan kepada adiknya Datuk Bandaro Mudo.
 
Di kegiatan akbar tersebut, panitia menyiapakan makanan dan minuman bagi tamu dan undangan. Bahkan diacara adat, panitia pelaksana kegiatan juga menyembelih dua ekor kerbau yang dimasak untuk makan tamu dan undangan yang hadir di acara tersebut.

Penulis : Feri Hendrawan
Editor : Yusni Fatimah