PASIR PANGARAIAN - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), rencananya akan kembangkan lokasi pengembalaan ternak di tiga desa berada di Kecamatan Rambah dan Kecamatan Bangun Purba, sebagai destinasi pariwisata baru di Negeri Seribu Suluk.
Rencana itu tersebut terungkap dalam rapat Rencana Induk Pengembangan Wisata Sabana Pengembalaan Ternak, di aula Kantor Disparbud Kabupaten Rohul, Pasir Pangaraian, Rabu (17/10/2018) sore.
Dimana dalam Rapat Rencana Induk yang dipimpin Kepala Disparbud Rohul Drs. Yusmar M.Si, dihadiri Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Rohul Hj. Sumiartini, perwakilan Camat Rambah dan Camat Bangun Purba, Dinas Peternakan dan Perkebunan Rohul, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rohul, Kepala Desa Tanjung Belit Mawardi, Ketua BPD Rohul, serta Ketua dan Anggota Kelompok Ternak.
Dalam rapat terungkap, bahwa luas lahan pengembalaan ternak yang ada di tiga desa, yakni Desa Tanjung Belit, Desa Bangun Purba Timur Jaya, dan Menaming, sesuai dokumen tahun 2002 seluas 160 hektar, sedangkan berdasarkan dokumen tahun 2015 seluas 219 hektar.
“Sesuai data tahun 2015, ini sebagai data awal yang dilakukan survey ulang," sebut Kepala Disparbud Rohul Yusmar usai rapat.
Sementara itu, dari data perkiraan luas lahan pengembalaan ternak sesuai data 6 kelompok, sambung Yusmar, ada mencapai 255 hektar. Luasa itu terdiri dari milik kelompok Pasir Siabu sekitar 60 hektar, kelompok Pasir Panjang 50 hektar, kelompok Pasir Pulang Hotang 25 hektar, kelompok Tanjung Belit 50 hektar, kelompok Pasir Genidi 40 hektar, dan kelompok Pasir Pandak 30 hektar.
Jelas mantan Kadis Pertambagan dan Enegeri (Distaben) Yusmar, bahwa status lahan milik 6 kelompok tersebar di tiga desa ini adalah milik masyarakat, namun Disparbud minta agar pemerintah desa setempat mensosialisasikan ke masyarakat setempat.
Terkait status lahan menurut Yusmar, perlu dilakukan penyebaran kuesioner ke seluruh masyarakat di tiga desa, sehingga tidak terjadi persoalan di belakang hari.
"Bila tidak ada lagi persoalan, termasuk masalah lahan, maka kelanjutan perencanaan bisa berjalan mulus. Namun bila persoalan di bawah belum selesai, kita khawatirkan terjadi persoalan-persoalan lain akan muncul di belakang hari," sebut Kepala Disparbud Rohul Yusmar.
Kemudian, menurut Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Rohul, Sumiartini, dirinya sangat mendukung atas langkah yang dilakukan Disparbud Rohul dalam mengangkat potensi pariwisata yang ada di daerah berjuluk Negeri Seribu Suluk.
Sebut Sumiartini, bahwa di sektor pariwisata sangat berpotensi mendongkrak Pendapatan Asli Daerah atau PAD dan meningkatkan perekonomian masyarakat Rohul.
Sumiartini mengakui, dirinya siap memperjuangkan anggaran ke pemerintah pusat, upaya membangkitkan potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Rohul, apalagi sektor Migas tidak bisa diharapkan lagi oleh daerah.
"Kita dari Komisi II DPRD Kabupaten Rohul, berusaha dan semampu kami memperjuangkan dana di pemerintah pusat, demi majunya pariwisata di Kabupaten Rohul," terang Sumiartini ketika rapat di Kantor Disparbud Rohul.
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)