Demi Prosesi RBT, Warga Tionghoa di Perantauan Pulang Kampung
Rabu, 22 Juni 2016 - 14:31:51 WIB
BAGANSIAPIAPI - Walau berada di daerah perantauan yang jauh dari kampung halaman, namun warga Tionghoa rela pulang ke Bagansiapiapi demi menyaksikan dan mengikuti prosesi Ritual Bakar Tongkang (RBT).
Sebagian warga Tionghoa sangat mempercayai jika tidak mengikuti prosesi Ritual Bakar Tongkang membuat ada yang mengganjal didalam hati atau menimbulkan rasa penyesalan. Apalagi jika tidak melihat langsung arah tiang tongkang itu jatuh.
Dua warga tionghoa asal Bagansiapiapi yang telah tinggal menetap di ibukota Jakarta, Ang Bili (42) dan Sutanti (70) saat berbincang dengan wartawan disela-sela prosesi pembakaran Replika kapal Tongkang, Selasa (21/6/2016) sore kemaren mengaku rela pulang untuk menyaksikan secara langsung prosesi pembakaran tongkang walaupun harus mengeluarkan biaya cukup besar.
Kedua warga tionghoa renta ini mengaku kalau dirinya mengeluarkan biaya Pulang Pergi (PP) dari jakarta -Bagansiapiapi masing-masing Rp2 juta diluar biaya makan minum. "Di Bagan kami tinggal ditempat keluarga, jika menginap dihotel atau penginapan mungkin biayanya lebih besar lagi," ujarnya sembari bercanda.
Ang Bili juga mengaku kalau dirinya tidak mengiraukan berapa biaya yang dikeluarkan demi melihat secara langsung prosesi pembakaran kapal tongkang yang telah menjadi tradisi dan warisan leluhur itu.
"Suami saya orang asli Bagansiapiapi, tapi telah meninggal dunia. Kalau anak saya ketiga-tiganya dijakarta. Kalau dibagan saya tidak punya rumah, tapi masih punya keluarga," sebutnya sembari mengaku senang dan girang dapat menyaksikan prosesi pembakaran Tongkang.
Ia mengaku hampir setiap tahun datang kebagansiapiapi. "Dulu waktu suami saya masih hidup kami sempat tinggal di Bagansiapiapi, barulah kami pindah kejakarta. Walaupun kami tinggal dijakarta, namun kami setiap tahunnya tetap pulang kebagansiapiapi untuk menyaksikan prosesi bakar tongkang. setelah suami meninggal saya kebagansiapiapi ditemani oleh anak-anak," ujarnya dengan logat bahasa Hokkian.
Penulis : Afrizal
Editor : Unik Susanti
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :