Ratusan Pelajar di Rohil Tolak Perayaan Valentine's Day
Minggu, 14 Februari 2016 - 14:36:05 WIB
BAGANSIAPIAPI - Ratusan pelajar setingkat SMA dari berbagai sekolah yang tergabung dalam Forum Pelajar Islam (FPI) Kabupaten Rohil menggelar aksi penolakan dan mengutuk keras perayaan Valentine's Day. Pasalnya, perayaan yang dianggap sebagai hari kasih sayang itu merupakan bagian dari sistem sekuler yang dianggap melahirkan gaya hidup bebas dan kebebasan seks.
"Valentine's Day bukanlah hari yang layak ditiru oleh kaum muslim karena bukan merupakan budaya Islam, karena hakikat kasih sayang terbesar yang seharusnya kita miliki adalah mencintai dan menyayangi karena Allah Swt, "kata Korlap FPI Rohil, Junaidi saat memimpin aksi damai penolakan perayaan Valentine's Day, Sabtu (13/2/2016) di halaman Kantor Bupati Rohil, Jalan Merdeka, Bagansiapiapi.
Ratusan siswa itu hanya menggelar aksi damai dengan membawa puluhan spanduk yang isinya menolak keras terkait perayaan Valentine's Day yang dirayakan setiap tanggal 14 Februari setiap tahunnya. Agar aksi itu berjalan aman tanpa ada kekerasan dan tindakan kriminalitas, Mapolsek Bangko menurunkan puluhan personelnya untuk mengawal aksi yang digelar pelajar Rohil tersebut.
Dilanjutkan Junaidi, aksi damai ini dengan menggerakkan pasa siswa yang bertujuan untuk pembelajaran bagi siswa itu sendiri bahwa parayaan hari Valentine's Day tidak sesuai dengan Budaya bangsa Indonesia.
"Kita hanya membagi-bagikan brosur dan menggelar aksi di pinggir jalan, karena apabila tidak ada aksi nyata pelarangan, maka dikhawatirkan terjadi pelanggaran nilai-nilai moral dan budaya bangsa ini," katanya.
Dalam orasi itu, dirinya meminta pelajar dan masyarakat Rohil untuk tidak mudah terpengaruh dengan budaya barat yang sangat tidak dibenarkan dalam adat istiadat orang Indonesia dan agama Islam. "Oleh karena itu, aksi ini sekaligus untuk menanamkan kepada siswa agar tidak mengikuti budaya yang tidak jelas, karena tidak ada tuntutan dan tidak sesuai dengan norma agama," ujar Junaidi.
Dalam kesempatan itu para pelajar ini menyampaikan 5 hal yang membuat Valentine's Day tidak bisa diterima. Pertama, mengutuk keras Valentine's Day karena hal tersebut merupakan bagian dari sistem sekuler yang melahirkan gaya hidup bebas dan kebebasan seks. Kedua, Valentine's Day bukan hari yang layak ditiru oleh kaum muslim karena itu bukan budaya Islam.
Ketiga, hakikat kasih sayang terbesar yang seharusnya kita miliki adalah mencintai dan menyayangi karena Allah SWT. Ke empat, mengajak kepada kaum muslimin, terutama pemuda-pemudi/pelajar Rohil untuk tidak mengikuti dan merayakan hari Valentine's Day. Kelima, kepada segenap umat Islam agar tidak terbawa arus budaya barat yang dapat merusak sendi-sendi akidah, pergaulan bebas, dan dekadensi moral dari perayaan Valentine's Day.
Penulis : Afrizal
Editor : Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
BERITA LAINNYA |
|
|
Bakal Telan Biaya Rp1,8 Miliar, SDN 83 Pekanbaru Segera Dibangun Pasca Terbakar Harga Komoditas Pertanian di Riau Stabil, Pinang Kering Tetap Rp4.400/Kg Pj Wako Bakal Berganti, Sekdako Tegaskan ASN Pemko Pekanbaru Tetap Produktif Edaran Disdik Riau Melarang Acara Mewah Perpisahan Sekolah, Ini Respon PGRI Riau Genjot Pendapatan Daerah, Bapenda Kepulauan Meranti Upgrade Aplikasi Sitanjak
|
|
Pj Sekdaprov: Otda untuk Kesejahteraan dan Demokrasi Digrebek, Bandar Narkoba Kampung Dalam Pekanbaru Tunggang Langgang Lompat ke Sungai Siak Alumni Angkatan I, Sovia Septiana Wakilkan Caleg Terpilih dari Riau Hadiri Halalbihalal Golkar Institute Sambut Pilkada Serentak 2024, HKR Dorong Generasi Muda Rohul Turut Berpolitik Ikut Halalbihalal Polresta Pekanbaru, Ini Pesan Kapolda Riau untuk Personel
|
Komentar Anda :