BAGANSIAPIAPI - Sektor perkebunan di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Dimana komoditi berupa kelapa sawit saat ini harganya cukup stabil yang tentunya membuat perekonomian para petani ikut meningkat. Hal ini tentunya tidak terlepas dari peran pemerintah melalui instansi terkait memberikan bantuan kepada para petani.
Bupati Rokan Hilir, H Suyatno AMp mengatakan bahwa pemerintah terus meningkatkan sektor perkebunan dengan berbagai program seperti pemberian bantuan bibit, pupuk serta keperluan lainnya di bidang perkebunan.
Bupati menyebutkan perkebunan mempunyai kedudukan yang penting dalam pengembangan pertanian, baik itu di tingkat nasional maupun regional. Untuk Kabupaten Rohil tanaman perdagangan yang cukup potensial adalah kelapa sawit, karet dan kelapa.
Pada tahun 2015 lalu sebutnya areal perkebunan di Rohil seluas 285.123,5 Hakter (Ha) dengan produksi 710.898,5 ton CPO, 67.590 ton karet kering, 5.848,9 ton kopra, 4 ton kopi, 118 ton kakao, dan 82,1 ton pinang.
"Nah, data 2015 itu terlihat peningkatannya jika dibandingkan pada tahun 2012 lalu dengan luas lahan perkebunan hanya 280.473,70 Ha dengan produksi 692.040.57 ton yang terdiri dari 26.065,18 ton karet, 5.834,00 ton kelapa, 659.924,00 ton kelapa sawit, 3,99 ton kopi, 124,60 ton kakao, dan 88,00 ton pinang," jelas Suyatno.
Sementara untuk data tahun 2008 luas perkebunan hanya 240.849 ha dengan produksi 4,380.834,05 ton, yang terdiri dari 4,273.223 ton kelapa sawit, 84,712,30 ton karet, 22,858,30 ton kelapa, 1,20 ton kopi dan 39,25 ton kakao. "Kita bisa lihat peningkatannya dalam 3 sampai 4 tahun dan tahun 2016 ini diperkirakan juga akan bertambah dan saat ini kita sedang lakukan pendataan," tukasnya.
Dodos Sawit Program PSR
Bupati Suyatno melakukan dodos perdana sawit Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) Program Pemerintah Pusat, yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Selain meninjau, orang nomor satu di Negeri Seribu Kubah itu juga tak segan-segan memegang dodos untuk melakukan pemangkasan terhadap bunga calon buah sawit (Kastrasi) pada pohon sawit yang ditanam Joko Widodo (Jokowi).
"saya bersama dengan Kepala Dinas dan Apkasindo serta Upika Bagan Sinembah kembali meninjau langsung sawit hasil dari program PSR yang ditanam langsung oleh bapak presiden Jokowi beberapa waktu lalu," kata Suyatno.
Menurut keterangan dari Ketua Apkasindo (Tommy, Red) bahwa yang dilakukan adalah Kastrasi yang bertujuan membuang bunga yang menjadi buah pasir dengan tujuan untuk mempercepat pertumbuhan batang dan daun. "Umurnya baru lebih kurang satu tahun lima bulan, alhamdulilah udah bisa dodos. Ini bibit nya sangat unggul dan bagus sekali," terang Suyatno
Selain itu kata Bupati, tanaman sawit tersebut juga sudah dipantau langsung oleh pihak kementerian. "Semoga kedepannya perkembangan sawit di Rokan Hilir khususnya di Bagan Sinembah ini dapat semakin bagus dan mendapatkan perhatian dari pemerintah pusat," harap Suyatno.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Rokan Hilir, drh Isa Ahmadi juga menyebutkan, bahwa Kastrasi tersebut dilakukan untuk menekan pertumbuhan generative dan merangsang pertumbuhan vegetatif.
"Selain itu kastrasi sangat berguna bagi tanaman yaitu memutus siklus hama tandan, seragamnya berat tandan, mempercepat pertumbuhan batang atau pokok KS. Saat panen dilakukan, TBS yang dihasilkan telah mencapai berat standar PKS. Mengurangi kelembapan pada tanaman yang dapat memicu tumbuhnya jamur parasit," kata Isa.
Dan Kastrasi ini dilakukan saat pokok kelapa sawit mulai menghasil bunga/buah pada umur 18 bulan. "Kastrasi dilakukan sebanyak 3 rotasi dengan interval 2 bulan. Maka Kastrasi dilakukan pada umur tanaman 18, 20 dan 22 bulan," pungkas Suyatno.
PPL Diminta Serius Kembangkan Sektor Pertanian
Keberhasilan ketahanan pangan dari sektor pertanian dan perkebunan sangat bergantung pada Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya penyuluh lapangan. Untuk itu, kepada PPL diminta lebih serius dalam mengembangkan sektor ini.
Bupati Rohil H Suyatno AMp mengatakan bahwa potensi pertanian dan perkebunan di Kabupaten Rokan Hilir sangatlah besar, terlepas dari bagaimana mengembangkannya kembali kepada semangat para penyuluh untuk mendampingi petani.
"Potensi pertanian kita sangat besar, baik itu sektor tanaman padi, palawija hingga holtikultura. Kenapa begitu, karena saya melihat sendiri di lapangan," kata Suyatno.
Dipaparkannya, seperti tanaman hortikultura yang dikembangkan petani di Kepenghuluan Bantaian Hilir, Kecamatan Batu Hampar. Begitu pula petani kencur, keladi ungu di Kecamatan Sinaboi, apalagi sektor pertanian padi di Pematang Sikek, Kubu dan kecamatan potensial lainnya.
"Maka di tangan para penyuluh PNS inilah kemajuan akan dimulai. Pemerintah akan semampunya memberikan bantuan kepada petani, seterusnya petani didampingi PPL bagaimana potensi yang ada terus bergerak maju," ungkapnya.
Kepada para petani Suyatno berpesan, jangan lagi tergiur dan hanya berpatok pada kelapa sawit yang kian hari harganya tidak menentu itu. Sementara akibatnya lahan sawah dialih fungsikan.
"Yang alih fungsi jangan ada lagi. Kalau bisa sawit yang ada tu ditumbang. Tanam padi kembali supaya ke depan anak cucu kita bisa makan nasi seterusnya. Jangan sampai makan sawit," pungkasnya sembari berpesan. (Adv Humas Pemkab Rohil)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :