KAMPAR-Peta perpolitikan Pilkada Kampar tahun 2017 terus menunjukkan titik terang. Dimana, banyak pihak yang memperkirakan akhir Juli atau awal Agustus, akan tampak bakal calon mana yang benar-benar akan mendapatkan parpol sebagai kendaraan politiknya. Salah satu yang digadang-gadangkan maju adalah Drs H Zulher MS, Mantan Sekda Kampar da Kadisbun Riau.

Zulher saat dihubungi pada Kamis (28/7/2016) menyebutkan bahwa syarat minimal (9 kursi) parpol sebagai pengusungnya telah terpenuhi.

"Berkat doa masyarakat kampar secara khusus dan Riau secara umum, Alhamdulillah, syarat minimal parpol pengusung telah kita penuhi. Kita telah siap berlayar. Dan tidak ada lagi masalah tentang parpol pengusung,"ujar Zulher.

Saat ditanya apa saja parpol pengusungnya, dia menyebutkan bahwa itu hak Parpol yang mengumumkan ke masyarakat. Dia menyebut, menyerahkan ke Parpol kapan waktu yang tepat untuk mengumumkan ke masyarakat.

"Kita menyerahkan ke parpol tentang perihal dukungan, karena itu memang hak mereka. Apakah pada saat kita deklarasi atau sebelum itu. Sementara itu, untuk deklarasi, kami menunggu beberapa parpol lainnya, yang kabarnya juga mau bergabung. Tak mungkinlah mereka kita tinggalkan,"tambah pria yang juga dosen STIE Bangkinang ini, sebagaimana dalam pesan elektronik yang diterima halloriau.com.

Ditanya tentang siapa wakilnya, Zulher mengakui bahwa dirinya sudah banyak didatangi oleh bakal-bakal calon wakil bupati. Akan tetapi, dirinya belum bisa untuk menentukan sikap memilih calon wakil mana yang akan ditentukan.

"Memang sudah banyak yang bertanya tentang siapa pendamping saya untuk pilkada ini. dan memang, sudah ada beberapa nama yang datang dan menyatakan siap menjadi wakil. Namun itu, karena saya dulu diminta oleh masyarakat untuk maju, tentu saya akan bertanya kepada mereka, siapa wakil yang cocok untuk saya. Setidaknya saya akan bertanya ke ninik mamak, tokoh masyarakat dan juga beberapa elemen masyarakat yang selama ini telah mendukung dan bertungkus lumus di lapangan. Untuk itu, kita tunggu saja tahapan selanjutnya." ujar Zulher.

Editor : Yusni Fatimah