Aktivis 98 Berencana Duduki Gedung KPU Sehari Sebelum Penetapan Hasil Pemilu 2019
JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI akan mengumumkan hasil Pemilu Serentak 2019 pada 22 Mei 2019 mendatang.
Sehari sebelumnya, aktivis yang tergabung dalam Rembuk Nasional Aktivis (RNA) 98 menyatakan siap menduduki gedung KPU di Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat.
"Pada 21 Mei, kami aktivis RNA 98 akan menduduki Gedung KPU untuk menjaga hasil Pilpres dan Pileg 2019," kata aktivis 98 Julianto Hendro Cahyono usai peringatan 21 tahun Tragedi Trisakti di TPU Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (12/5/2019) seperti dikutip dari Tribunnews.
Aksi itu, jelas dia, juga untuk merespon andaikata wacana people power benar-benar terjadi.
Ia pun menilai gerakan people power tidak lazim dalam proses demokrasi.
"Kami akan melawan people power itu, karena people power bukan kegiatan konstitusional. Bagi kami, kami percaya dengan KPU dan Bawaslu. Makanya kami datang beda dengan mereka. Kami akan menjaga hasil Pemilu," ujar Julianto.
Hal senada juga diungkapkan aktivis 98 lainnya, Wahab Talouhu. Ia menganggap wacana "people power" kental nuansa politis.
Bagi Wahab, people power sesungguhnya adalah ketika masyarakat datang berbondong-bondong ke TPS pada Pemilu Serentak 17 April 2019 lalu.
"People power, kalau yang dimaksudkan seperti tahun 1998 itu ada rezim yang diktator, otoriter, penghilangan nyawa rakyat, ada kemisikinan di mana harga-harga barang tinggi sekali," tutur Wahab.
"Kalau sekarang pemimpinnya bersih, tidak diktator, tidak menembak rakyat, pemimpin yang mencintai rakyatnya, membangun infrastruktur, sehingga tidak ada alasan untuk melakukan people power," tambahnya. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :