SMKN 1 Tembilahan Jamin Tidak Ada Perpeloncoan saat MOS
Jumat, 29 Juli 2016 - 05:23:06 WIB
TEMBILAHAN-Kepala Sekolah SMK N 1 Tembilahan, Drs Hasmar menjamin tidak ada lagi kegiatan ospek ataupun Masa Orientasi Siswa (MOS) ala tempo dulu yang mirip dengan perpeloncoan. Jika kedapatan ada kakak kelas atau senior kelas 2 atau kelas 3 yang diam-diam melakukan perpeloncoan, maka pihaknya tak segan-segan mengambil tindakan tegas.
"Tapi panitia MOS sekarang sudah diserahkan pelaksanaannnya kepada pihak guru, tidak lagi diserahkan kepada pengurus OSIS seperti tahun-tahun dahulu. Jikapun dilibatkan, mereka hanya sebagai pendamping saja. Pelaksananya tetap guru dan gurulah yang akan mengawasi secara langsung pelaksanaan MOS tersebut," ujar Kepala Sekolah SMKN 1 Tembilahan, Drs Hasmar,Rabu (27/7/2016) di Tembilahan.
Hasmar mengaku bahawa pola MOS yang diterapkan tempo dulu adalah bentuk perpeloncoan ala balas dendam yang juga pernah mereka terima tatkala mereka menjadi siswa baru di sekolah. Ia mengaku untuk pelaksanaan MOS ala dahulu terdapat prilaku senior kakak kelas yang tidak pantas ataupun kurang pantas yang diterima oleh siswa baru, misalnya dengan mendandani para siswa baru dengan berbagai macam model yang terkesan norak, seronok dan tidak etis, bahkan ada yang memberi nama hewan yang ditulis di kertas karton yang digantungkan di leher dan dada par siswa baru tersebut.
Walaupun ada yang terkesan keterlaluan namun Hasmar melihat kadang banyak juga yang wajar-wajar saja, sehingga pelaksanaan MOS tetap berjalan lancar dan aman.
"Sepanjang itu tidak keterlaluan dan tidak berdampak buruk terhadap siswa baru, saya kira boleh-boleh saja. Tapi kadang kita kan bisa tak terawasi sehingga bisa terjadi yang diluar harapan dan keinginan kita. Oleh karena saat ini tidak boleh lagi ada MOS berbentuk perpeloncoan, maka pelaksanaan MOS kita rubah menjadi masa orientasi siswa saja dengan pelaksananya dari para guru," beber Hasmar.
Kepala SMKN 1 ini berharap pola MOS yang bersifat edukasi atau mendidik adalah paradigm maju yang sekarang sudah harus dimulai. Ia mendukung untuk tidak lagi ada MOS ala perpeloncoan yang kerap menimbulkan masalah di kalangan siswa. Apalagi jika diluar kontrol guru dan diluar pengawasan pihak sekolah atau kepala sekolah. Kebijakan pemerintah untuk merubah pola MOS mulai tahun ini adalah langkah maju yang patut didukung semua pihak sehingga tidak ada lagi timbul kasus demi kasus yang meresahkan publik.
"Yang pasti kita mendukung kebijakan pemerintah soal pelaksanaan MOS yang berorientasi kepada edukasi yang sehat dan mendidik tersebut. Untuk sekolah kita di SMKN 1, InsyaAllah sudah kita terapkan dan tidak ada masalah," ungkap Hasmar.
Penulis: Andang
Editor: Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :