Civitas Akademika UMRI Berikan Pernyataan Sikap Terkait Polemik Dosen dan Mahasiswa
PEKANBARU - Setelah terjadinya kesalah pahaman antara dosen dan mahasiswa, bulan lalu. Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) kini melakukan upaya pembinaan seluruh civitas akademika sesuai nilai-nilai Al Islam Kemuhammadiyahan sebagai bentuk pertanggungjawaban kampus.
Menyikapi berbagai dinamika yang sedang dialami oleh kampus, maka seluruh civitas akademika UMRI mengeluarkan pernyataan sikapnya yang didukung penuh segenap lapisan kampus.
"Terkait adanya pihak tertentu yang menyebarkan pemberitaan negatif, kami meminta agar segera menghentikan tindakan-tindakannya karena tidak sesuai dengan etika dan nilai-nilai Al Islam Kemuhammadiyahan," kata Ketua Badan Pembinaan Harian Kampus UMRI, Is Joni.
Lalu, bahwa pihak-pihak yang telah melakukan penyegelan terhadap UMRI, dan yang telah mencemarkan nama baik UMRI dengan menyebarkan informasi tidak benar ke media-media konvensional dan media sosial akan diproses secara hukum.
"Selanjutnya, berbagai surat yang pernah diedarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab (surat tanpa identitas) kami menyatakan bahwa itu semua adalah fitnah yang sangat keji dan melanggar etika dan nilai-nilai Al Islam Kemuhammadiyahan," tambahnya.
Katanya juga, pihak-pihak yang inginkan memberhentikan Rektor UMRI secara sepihak pihaknya nyatakan bahwa hal tersebut adalah upaya-upaya untuk menghancurkan UMRI.
"Civitas akademika siap membela pertahankan nama baik UMRI dan melakukan perlawanan terhadap pihak-pihak yang ingin menghancurkan UMRI," ketusnya.
Terkait haI-hal yang telah terjadi, katanya lagi, dipastikan bahwa semua kegiatan perkuliahan dan kegiatan lainnya di UMRI tetap berjalan sebagaimana biasa.
Semua civitas akademika mendukung penuh dengan dikeluarkannya pernyataan sikap tegas ini, sehingga tercipta rasa persatuan dan marwah antar sesama akademika.
"Tidak ada pertikaian lagi dan pecah didalam kampus, sehingga marwah dapat terjaga dengan utuh," kata Is Joni kepada halloriau.com, Kamis (13/12/2018) petang.
Joni sangat menyayangkan akibat dari peristiwa itu, (dosen dengan mahasiswi), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Pekanbaru melakukan penyegelan ruang Rektor, Senin (10/11/2018) lalu.
"Terkait penyegelan itu janganlah. Salah itu, apalagi ini lembaga akademik. Makanya jangan lah terjadi kembali. Saya minta sabar dan tabayyun, mana jiwa Muhammadiyah bersikap, bertingkah laku, mari kita jaga itu," pungkas Joni.
Penulis : Helmi
Editor: Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :