PEKANBARU - Ratusan perusahaan perkebunan berada di Riau. Namun belum semuanya melaporkan keberadaan mereka ke Dinas Perkebunan.

"Banyak perusahaan perkebunan, namun masih ada yang belum kita ketahui karena tak pernah melapor. Kadang alamatnya saja yang ada di Riau tapi dimana berkantor pun kita tak pernah ketahui," ujar Muhibul Basyar selaku Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau kepada halloriau.com.

Kendala seperti itu kerap ditemui di lapangan oleh Dinas Perkebunan. Kadang ditelusuri di Kabupaten, malah tidak ditemui kantornya sesuai alamat yang dicantumkan.

"Sebenarnya setiap perusahaan wajib laporkan kondisi perusahaan nya per 3 bulan pada Dinas Perkebunan. Sehingga Dinas punya data yang jelas tentang perusahaan perkebunan di Riau," katanya.

Tujuan dari pelaporan tersebut agar diketahui perkembangan perusahaan. Juga bisa mengantisipasi apakah kebun atau wilayah konsesi mereka terbakar.

"Bila ada data yang jelas, tentu kita bisa pastikan suatu lahan perkebunan di wilayah perusahaan atau tidak. Sehingga langkah-langkah mengatasi kebakaran lahannya bisa tepat  dan api tidak merambat kemana-mana," sebutnya.

Saat ini Muhibul sebut sudah mensosialisasikan agar perusahaan perkebunan melaporkan kondisinya. Terutama kepada perusahaan yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI).

"Saat ini ada 437 perusahaan yang tengah kita kejar keberadaannya bersama KPK. Sehingga kedepannya lebih banyak usaha perkebunan yang terdaftar dan terpantau oleh pemerintah," katanya.

Penulis  : Yohana Fitri
Editor    : Unik Susanti