Gubri Syamsuar Perintahkan Bupati dan Walikota Dirikan Posko Siaga Darurat Bencana
Senin, 25 Februari 2019 - 10:15:58 WIB
PEKANBARU - Gubenur Riau atau Gubri Syamsuar akan turun ke 12 Kabupaten Kota di Provinsi Riau untuk melakukan pengawasan terhadap kebakaran hutan dan lahan atau Kahutla di Riau. Syamsuar menginstruksikan kepada bupati dan walikota agar segera mendidikan posko siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan.
"Saya juga akan turun ke 12 kabupaten kota untuk mengajak bupati walikoa agar posko siaga darurat bencana segera didirikan di semua daerah. Sehingga jika ada kebakaran bisa langsung ditangani," kata Syamsuar usai menghadiri acara millenial road safety festival, Minggu (24/2/2019) di halaman Kantor Gubenur Riau.
Tidak hanya itu, Pemprov Riau juga akan segera mengirimkan bantuan obat-obatan dan masker ke sejumlah titik yang saat ini dilanda kebakaran lahan.
Baca: BPBD Bengkalis Sebut Akibat Karhutla Lahan yang Terbakar Sudah 450 Hektar, Terbanyak di Pulau Rupat
Baca: Hingga Sabtu Siang Tim Gabungan Masih Lakukan Pemadaman Karhutla di Pulau Rupat Riau
Syamsuar sudah memerintahkan Sekdaprov Riau untuk segera memanggil dinas kesehatan dan segera mengirimkan bantuan ke daerah yang terdampak kabut asap akibat kebaran hutan dan lahan.
"Kita akan kirim bantuan obat-obatan, masker juga nanti akan kita kirim. Saya sudah sampaikan ke pak sekda, agar ini segera diberikan bantuan," ujar Syamsuar.
Pasca dilantik menjadi Gubenur Riau, Syamsuar langsung turun ke sejumlah lokasi kebakaran, di Dumai, dan Bengkalis. Bahkan Sabtu akhir pekan kemarin, Gubri juga ikut ke lokasi kebakaran di rupat mendampingi Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Saat melakukan peninjauan kebakaran lahan di Rupat, Syamsuar mengabarkan jika kondisi kebakaran lahan di wilayah tersebut sudah mulai padam. Sehingga warga diminta agar tidak perlu cemas dan khawatir.
"Karhutla di Rupat dan sudah mulai padam. Kemarin saya bersama panglima tni sudah kesana dan lihat secara langsung," ujarnya.
Seperti diketahui, terhitung mulai Selasa (19/2/2019) Provinsi Riau ditetapkan sebagai provinsi dengan status siaga darurat penanggulangan bencana Karhutla.
Status siaga darurat bencana ini akan berakhir pada tanggal 31 Oktober mendatang.
Seperti diketahui, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru memprediksi musim kemarau di Riau pada tahun ini akan berlangsung cukup kering.
Kondisi ini disebabkan karena adanya pengaruh el nino yang diprediksi akan terjadi di Riau.
"Tahun ini cuaca di Riau dipengaruhi el nino, sehingga cuaca kemarau akan berlangsung cukup kering, ini harus diwaspadai," kata Kasi Data dan Informasi BMKG Statisun Pekanbaru, Marzuki saat rapat koordinasi penetapan status siaga darurat penanggulangan bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di lantai 8 Kantor Gubenur Riau, Selasa (19/2/2019).
Kondisi ini akan berlangsung cukup lama. Pihaknya memprediksi musim kemarau di Riau berlangsung hingga pertengan atau akhir Oktober 2019.
"Sekarang sudah mulai memasuki musim kemarau untuk tahap pertama. Nanti pertengan Maret dan April itu ada potensi hujan lagi. Kemudian masuk Mei sampai akhir oktober musim kemarau," katanya.
Saat ini kondisi curah hujan di Riau mulai minim. Terutama di wilayah Riau bagian utara dan pesisir. Seperti wilayah Rohil, Dumai, Bengkalis dan Meranti.
"Hasil pantuan kita bahkan sejak Januari lalu, untuk wilayah Riau bagian utara dan pesisir timur cukup minim sekali curah hujannya, bahkan hampir tidak ada," ujarnya.
Sedangkan untuk wilayah Riau, bagian barat dan selatan berpotensi masih ada curah hujan. Meskipun menurut prediksi BMKG curah hujan di wilayah ini intensitasnya ringan sampai sedang.
"Iya, untuk hujan hanya dibagian barat dan selatan, itu hujanya juga turun intensitas ringan sampai sedang dan tidak merata," sebutnya.
BMKG Stasiun Pekanbaru memprediksi, sebagian besar wilayah di Riau akan minim curah hujanya, atau bahkan tidak akan ada hujan mulai bulan Mei. Sedangkan pada bulan Juni seluruh wilayah di Riau sudah masuk kemarau.
"Perkiraan kami kemarau di Riau bisa sampai pertengahan sampai akhir oktober. Kami berharap BPBD Riau dan Kabupaten terus memantau informasi dari kami sehingga bisa dilakukan antisipasi sejak dini," katanya. (Adv)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :