PELALAWAN - Pasokan daging di pasaran tradisional di Pangkalan Kerinci aman dan masih terpenuhi. Harga daging sapi saat ini di pasaran mencapai Rp120 ribu per kilo di tingkat pengecer.

Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Pelalawan, Ir HT Mukhtarudin, mengatakan, jika masih seimbang antara pasokan daging sapi di pasaran dengan permintaan pasar, maka dipastikan tidak mempengaruhi harga yang saat ini sudah mencapai Rp120 ribu. Sebaliknya, kalau pasokan daging sapi sudah mulai langka maka berbagai masalah akan timbul. Selain kenaikan harga juga akan menimbulkan resiko pemotongan sapi betina usia produktif yang sebenarnya dilarang pemerintah.

"Jadi, kita mengimbau peternak sapi yang berniat ingin menjual sapinya untuk tidak tergiur dengan harga daging sapi yang tinggi. Karena ingin untung banyak sehingga mereka menjual sapi betina mereka yang masih usia produktif," ujar Mukhtarudin di Pangkalan Kerinci, Selasa (28/6/2016).

Dia mengkhawatirkan hal itu terjadi di tingkat peternak. Apalagi saat ini mereka sedang membutuhkan uang tambahan dalam menghadapi lebaran Idul Fitri 1437 Hijriah. Ditambah dengan tingginya harga daging sapi yang pastinya juga akan berpengaruh terhadap harga jual sapi per ekor di tingkat agen.

"Jadi, kita bisa bayangkan kalau masyarakat peternak memiliki puluhan ekor sapi yang saat ini mengalami kenaikan harga jualnya, karena harga daging sapi di pasaran cukup tinggi. Hal seperti ini perlu kita hindari," paparnya.

Dia berharap, si penjual dan si pembeli bisa mentaati dan saling mengingatkan agar menghindari jual beli sapi betina di usia produktif. Sehingga proses perkembangbiakan sapi bisa lancar.

"Kecuali sapi yang dijual dan yang akan dipotong untuk diambil dagingnya itu sudah tidak produktif lagi, maka penjualan tidak
kita larang," tutupnya.

Penulis  : Andi Indrayanto
Editor    : Unik Susanti