PELALAWAN - Pedagang mengeluhkan sepi pembeli pasca naiknya harga daging sapi dan ikan di Kabupaten Pelalawan. Trend lonjakan harga ini memang terjadi setiap tahun selama Ramadan hingga Idul Fitri tiba.

Pantauan di sejumlah toko barang harian di los ikan, daging, dan sayur-sayuran di Pasar Baru Kecamatan Pangkalankerinci, terlihat lapak pedagang sepi dikunjungi pembeli. Seperti dituturkan seorang pedagang daging, Norma, dengan naiknya harga barang pada pelaksanaan Ramadan ini membuatnya hanya membawa daging sebanyak 15 kilogram (kg).

"Biasanya, saya bawa daging sapi untuk dijual di pasar ini sebanyak 30 kg. Dan daging ini paling lama pukul 11.00 WIB sudah habis diborong pembeli. Tapi, semenjak tiga hari terakhir hingga pukul 15.00 WIB hanya laku di bawah 7 kg," ujar Norma, di Pangkalankerinci, Senin (13/6/2016).
 
Awal memasuki Ramadan, terang Norma, harga jual daging di pasaran sebesar Rp120 ribu per kg. Namun, seiring mulai sulit dan langkanya mendapat pasokan daging lokal, maka harga mulai merangkak naik.

Daging ini, lanjut Norma, biasanya dibeli dari Rumah Potong Hewan (RPH) di Perawang, tapi semakin hari pasokan daging di RPH tersebut semakin langka, sehingga dilakukan pemesanan daging dari luar daerah, seperti Lampung, bahkan dari Pulau Jawa.

"Makanya, harganya bertambah naik dari Rp120 ribu per kg menjadi Rp135 ribu per kg, bahkan Rp150 ribu per kg. Dengan naiknya harga daging ini membuat pembeli maupun pelanggan enggan membeli daging," bebernya.

Sementara pedagang ikan dan daging ayam, Dian dan Liza, mengatakan, harga ikan dan daging juga mengalami kenaikan cukup signifikan. Untuk jenis ikan gembung biasanya dijual Rp25 ribu per kg, tapi karena pasokan ikan mulai langka makanya naik menjadi Rp33 per kg.

"Untuk ayam potong Rp35 per kg dari sebelumnya hanya Rp20 ribu per kg. Dan harga daging ayam ini diprediksi akan terus melonjak menjelang lebaran nanti," ujar Dian, diamini Liza.

Penulis  : Andi Indrayanto
Editor    : Unik Susanti