PELALAWAN - Sebanyak 12 atlet Paralympic tingkat Kabupaten Pelalawan secara resmi dilepas oleh Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Pelalawan untuk mengikuti Pekan Paralympian Pelajar Daerah (Peparpeda) ke IX tingkat Provinsi Riau di Pekanbaru.

Hal ini disampaikan oleh Kadisparbudpora Pelalawan, Andi Yuliandri S.Kom, pada media ini usai melepas para atlet Paralympic Pelalawan di halaman Kantor Disparbudpora Pelalawan, Senin (5/8). Menurutnya, Peparpeda ini digelar mulai tanggal 6 sampai 10 Agustus di Pekanbaru.

"12 atlet dari Pelalawan ini disertai juga dengan pelatih 5 orang, official 3 orang dan pendamping dalam kontingen 4 orang," katanya.

Andi didampingi Kasie Olahraga, Prestasi dan Cacat Disparbudpora Pelalawan, Ahmad Fauzi Nasution ini menjelaskan bahwa ke 12 atlet dari Kabupaten Pelalawan ini akan mengikuti empat cabang olahraga (cabor) dalam pekan paralympic ini, yakni cabor atletik, bulu tangkis, tenis meja dan renang.

"Jauh-jauh hari kita sudah melatih para atlet berkebutuhan khusus ini secara maksimal agar mereka bisa menjuarai di setiap cabor yang kita ikuti," tandasnya.

Dalam Peparpeda kali ini, sambung mantan Kepala BKD ini, pihaknya menargetkan peringkat 4 se Provinsi Riau. Pasalnya, di tahun 2016  lalu peringkat Kabupaten Pelalawan berada pada posisi ke 7 dari seluruh Kabupaten/Kota se Provinsi Riau. Pihaknya juga mengharapkan di tahun ini, setidaknya ada 3 medali emas yang berhasil diraih.

"Itu harapan kita, karena itu kita berharap dukungan dan doa dari Pemerintah serta masyarakat untuk mendukung kegiatan ini," tegasnya.

Ditanya soal dukungan Disparbudpora Pelalawan dalam capaian prestasi olahraga di daerah ini, Andi menjelaskan bahwa sedari awalnya Pemkab Pelalawan melalui Disparbudpora sangat mensupport dan mendukung kegiatan yang mengarah pada prestasi olahraga di tingkat Pelajar, apalagi prestasi atlet yang berkebutuhan khusus seperti para atlet Paralympian ini.

"Dan kita cukup serius dalam hal proses pembinaan prestasi atlet yang masih dalam tingkatan Pelajar," tandasnya.

Namun dia mengatakan bahwa memang dikarenakan tahun 2018 ini minimnya anggaran APBD Pelalawan maka Disparbudpora belum dapat berbuat maksimal dalam proses pembinaan atlet tersebut. Apalagi sampai menyentuh ke tingkat kecamatan-kecamatan. Namun di tahun depan, Disparbudpora Pelalawan akan merencanakan penganggaran biaya yang lebih baik agar proses bibit-bibit atlet paralympian ini dapat digali secara maksimal.   

"Tapi kita yakin, meski dengan segala keterbatasan yang ada, atlet-atlet kita yang berlaga dalam Peparpeda ini akan mampu meraih prestasi yang maksimal sehingga dapat mengharumkan nama Kabupaten Pelalawan," tukasnya.

Penulis: Andy Indrayanto
Editor : Yusni Fatimah