www.halloriau.com


BREAKING NEWS :
Serius Maju Pilkada Siak 2024, Afni Daftar ke PDIP
Otonomi
Pekanbaru | Dumai | Inhu | Kuansing | Inhil | Kampar | Pelalawan | Rohul | Bengkalis | Siak | Rohil | Meranti
 


Heboh di Medsos, Harimau Diduga Penerkam Jumiati Kembali Muncul, Ternyata Ada yang Tak Lazim
Minggu, 11 Februari 2018 - 15:36:25 WIB

PELALAWAN - Terlihatnya Harimau Sumatera yang diduga berada di Jalan Lintas Bono, Pulau Muda, dan malah mendekati seseorang yang tengah merekam Harimau tersebut, tengah menjadi viral di media sosial. 

Dari video tersebut, terlihat Harimau itu tak nampak sedikit rasa takut, bahkan Harimau tersebut mendekati seseorang yang tengah merekam dari sebuah kamera di dalam mobil.

"Iya, bang, ini lagi viral di medsos, videonya dan photonya. Katanya di Jalan Lintas Bono, Pulau Muda," kata salah seorang masyarakat, Andi, yang memberikan video kemunculan Harimau ini, Minggu (11/2/2018).

Andi menjelaskan bahwa video dan photo ini sudah tersebar di media sosial dan kini tengah menjadi viral. Apalagi dalam beberapa belakangan ini, kasus kemunculan Harimau makin kerap terjadi di Kabupaten Pelalawan. Beberapa waktu lalu, bahkan ada Harimau yang tertangkap di Terusan Baru.

Terpisah, Kabid Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Wilayah 1, Utomo, saat ditanya soal kemunculan Harimau di Jalan Lintas Bono, Pulau Muda, membantah hal tersebut. Menurutnya, kemunculan Harimau yang tengah menjadi viral tersebut bukan berada di Jalan Lintas Bono tapi masih di areal perusahaan yang sama tempat terjadinya penerkaman pada pekerja perusahaan tersebut, awal Januari lalu.

"Itu bukan di Jalan Lintas Bono, tapi video kemunculan Harimau itu masih berada di lokasi perusahaan yang sama, tempat dimana ada pekerja yang tewas diterkam Harimau, awal Januari lalu. Lokasinya di Pelangiran, Inhil, di PT TH Indo Plantation," terang Utomo via selulernya, pada media ini, Minggu (11/2/2018).

Utomo menjelaskan bahwa sejak terjadi penerkaman pada pekerja PT TH Indo Plantation bernama Jumiati itu, pihaknya terus memburu Harimau tersebut. Sebagai identifikasi, Harimau tersebut diberi nama Bonita. Identifikasi ini diperlukan agar pihaknya bisa membedakan dengan Harimau yang lain.

"Kita beri nama Bonita, Harimau yang menerkam pekerja di perusahaan PT TH Indo Plantation itu. Kemunculan Bonita itu terjadi pada tanggal 4 Februari lalu. Sebenarnya tanggal 30 Januari, tim kita juga bertemu dengan Bonita dalam jarak 30-50 meter, dan tim kita merekam kemunculan Harimau Bonita itu," ungkapnya.

Rekaman video kemunculan Harimau Bonita yang menjadi viral itu dikarenakan Bonita muncul di Jalan Poros milik perusahaan PT TH Indo Plantation, yang kerap dilalui para pekerja perusahaan. Namun pihaknya tidak bermaksud untuk memviralkan rekaman tersebut ke medsos sehingga menjadi heboh, tapi diharapkan viralnya video itu bisa menjadi peringatan agar hati-hati untuk terus meningkatkan kewaspadaan.

"Yang jelas, itu bukan di Jalan lintas Bono, tapi di Jalan Poros milik perusahaan PT TH Indo Plantation. Sekarang jalan itu telah diberi portal dan sudah kita beri papan peringatan agar masyarakat hati-hati karena jalan ini merupakan lintasan jalan Harimau," ujarnya.

Ditanya soal antisipasi gangguan harimau Bonita agar tak kembali menimbulkan korban, Utomo menjelaskan bahwa sejak peritiswa penerkaman Jumiati, timnya masih berada di lapangan. Tim berganti-ganti setiap 10 hari sekali, dan jalur lintasan Harimau Bonita telah ditandai dan diberi perangkap oleh tim.

"Tim kita jumlahnya 12-15 orang, gabungan dari BKSDA Riau, Polres Inhil, Forum Harimau Kita, PKHS, WWF, Tim Divisi Konservasi PT Arara Abadi dan dari pihak perusahaan sendiri. Sampai saat ini kita belum berhasil menangkap Harimau Bonita, namun kita terus mengikuti pergerakannya," katanya.

Ditanya soal kendala penangkapan harimau Bonita, Utomo mengakui bahwa Harimau Bonita ini memiliki perilaku yang berbeda dibanding harimau-harimau pada umumnya. Pasalnya, Harimau Bonita itu justru semakin mendekat saat melihat manusia atau melihat kendaraan. Ini bisa dilihat dalam video rekaman yang menjadi viral di mesos.

"Apa yang terjadi pada Harimau Bonita itu kita namakan Inhabituasi atau perubahan perilaku satwa liar. Harimau Bonita ini memang di luar kelaziman, karena ia justru mendekat saat melihat manusia atau kendaraan. Karena itu, kita hanya mengikuti saja pergerakannya dari jauh sambil memasang perangkap guna menjerat harimau tersebut. Kita harapkan dalam waktu dekat, harimau itu bisa kita tangkap," tukasnya. 

Penulis:  Andy Indrayanto 
Editor: Yusni Fatimah
   


Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Dr Afni mengembalikan formulir pendaftaran Bacalon Bupati Siak ke PDIP Siak.(foto: istimewa)Serius Maju Pilkada Siak 2024, Afni Daftar ke PDIP
ASN Pemko Pekanbaru.(ilustrasi/int)DPRD Pekanbaru Harap ASN Tetap Bekerja Profesional Dimasa Transisi Pj Walikota
Tumpukan sampah di TPS ilegal di Pekanbaru.(foto: dini/halloriau.com)Tumpukan Sampah di Pekanbaru Kian Bertambah, Kepala DLHK: Masyarakat Harus Ikut Berkontribusi
SMAN Plus Riau.(foto: int)Disdik Riau Buka Seleksi Guru SMAN Plus Gelombang Kedua, Ini Jadwalnya
Danlanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Marsma TNI Feri Yunaldi.(foto: sri/halloriau.com)Jangan Lupa Saksikan Atraksi TNI AU di Lanud Roesmin Nurjadin 28 April
  Pj Gubernur Riau, SF Hariyanto melayat ke rumah mantan Bupati Inhil, Indra Muchlis Adnan.(foto: mcr)Pj Gubernur Riau Melayat ke Rumah Duka Mantan Bupati Inhil
Personel Ditresnarkoba Polda Riau jalani tes urine.(foto: mcr)Puluhan Personel Ditresnarkoba Polda Riau Jalani Tes Urin, Hasilnya?
Kedai harian milik Rika di Jalan Sri Indra, Rumbai Barat, Pekanbaru (foto/riki)KUR BRI Bantu Kedai Harian di Pekanbaru Bertahan Saat Masa Sulit
Kadisnakertrans Riau, Boby Rachmat.(foto: mcr)Disnakertrans Riau Tuntaskan 28 Pengaduan Pembayaran THR Idulfitri 1445 Hijriyah
Suzuki Ertiga Hybrid Cruise Control.(foto: istimewa)Suzuki Catat Kenaikan Penjualan 14 Persen di Kuartal Pertama 2024
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Sepanjang Jalan Rajawali Rusak Parah
 
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved