PEKANBARU - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Pekanbaru mencatat tunggakan premi peserta mandiri mencapai Rp29,01 miliar di Kota Pekanbaru. Angka itu terhitung 1 Januari 2014 hingga Maret 2017 ini.
"Dari tunggakan mencapai Rp29,01 miliar tersebut berasal dari 75.123 peserta mandiri," ujar Kepala Unit Penagihan dan Keuangan BPJS Kesehatan Cabang Pekanbaru, Erwin Fadillah dalam acara sosialisasi program kader Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/(KIS) Kartu Indonesia Sehat, di Pekanbaru, Senin (20/3/2017).
Acara ini turut dihadiri Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pekanbaru, Eddy Martadinata, Kepala Departemen Hukum, Komunikasi Publik, Kepatuhan dan Keuangan BPJS Kesehatan Divre II, Idris Halomoan, dan para lurah di Kota Pekanbaru. Menurut Erwin, para penunggak tertinggi itu tersebar di 27 dari 83 kelurahan pada sembilan kecamatan di Kota Pekanbaru. Untuk penunggak terbanyak berada di Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Tampan sebanyak 11.749 orang dengan nilai Rp3,720 miliar.
Erwin menambahkan, ada empat penyebab tertinggi peserta mandiri menunggak yakni 23,6 persen akibat penghasilan peserta terbatas dan tidak menentu, dimana penghasilan mereka di bawah Upah Minimum Regional (UMR).
"Lalu, 19,6 persen disebabkan peserta kurang mendapatkan informasi (lupa tanggal jatuh tempo bayar iuran dan kecewa terhadap pelayanan kesehatan," katanya.
Selanjutnya, lanjut Erwin, ada 16,5 persen akibat terbatas akses ke saluran bayar atau perbankan (tidak punya rekening bank, waktu dan biaya tempuh ke saluran bayar, ATM terganggu/ereor. Dan, 15,8 persen karena peserta malas membayar iuran.
"Dengan kondisi tersebut dan upaya menimalisir jumlah tunggakan itu, BPJS Kesehatan akan mulai mengaktifkan kader JKN-KIS tahun 2017 ini, dimana sebelumnya tahun 2016 lalu sudah dilakukan uji coba kader JKN-KIS ini pada tiga bulan terakhir, dari Oktober hingga November. Hasilnya, memberi dampak perubahan peningkatan peserta dan menimalisir tunggakan," sebut Erwin.
Dia mengatakan, kader JKN-KIS tahun 2017 ini mulai diluncurkan pada 1 Mei mendatang. "Dari 2.000 kader JKN-KIS bakal direkrut se-Indonesia, untuk Kota Pekanbaru mendapat 25 orang kader," tuturnya.
Untuk perekrutan kader JKN-KIS ini, kata Erwin, akan diprioritaskan masyarakat tempatan. Artinya, kader itu berasal dari kelurahan terkait, mengingat mereka lebih mengenal lingkungan dan masyarakat di wilayah tugasnya masing-masing.
"Tahap awal, tugas kader JKN-KIS di Kota Pekanbaru lebih difokuskan pada pengingat sekaligus menagih tunggakan peserta di daerah tugasnya. Selain itu, tugas lainnya memberi informasi terkait program BPJS Kesehatan. Untuk 1 kader JKN-KIS ini akan membawahi 500 jiwa peserta," sebutnya.
Erwin berharap, dengan adanya kader JKN-KIS bisa menekan angka tunggakan pembayaran iuran peserta mandiri. "Selain itu, peran dari lurah, RW dan RT sangat penting untuk mengimbau masyarakat yang menjadi peserta dapat membayar tunggakan," ucapnya. Penulis : Vivi Eliyati Editor : Unik Susanti
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)