PEKANBARU - Kecelakaan mobil pemadam kebakaran di bawah flyover Pasar Pagi Arengka, Senin (14/6/2021) pekan lalu mengakibatkan satu orang petugas damkar mengalami patah tulang dan mobil rescue yang dikendarai rusak parah. Padahal menurut Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Pekanbaru Burhan Gurning mobil tersebut satu-satunya yang dimiliki DPKP.

Kerena insiden kecelakaan tersebut DPKP tidak lagi memiliki mobil rescue. DPKP mengusulkan agar ada penambahan 4 mobil rescue untuk memaksimalkan kerja petugas pemadam mencapai sasaran kebakaran.

Dengan 15 kecamatan yang ada di Pekanbaru saat ini, idealnya Menurut Burhan Gurning DPKP memiliki minimal 4 mobil rescue. Namun saat ini Damkar hanya memiliki 1 mobil rescue dam itupun harus 'duduk' akibat tabrakan pekan lalu.

"Dari dulu saya minta ke Pemko idealnya mobil SPM (sentra pelayanan masyarakat) untuk Kota Pekanbaru ada 4. Dimana kita ini kota besar dan memiliki 15 kecamatan. Idealnya kita minimal memiliki 4 rescue. Sekarang hanya satu dan satu pun sudah rusak berat. Kita minta suport dan dukungan kalangan legislatif. Sehingga kinerja kota semakin bagus. Prinsip kami pantang pulang sebelum api padam walau nyawa taruhannya. Kita minta di-suPport, jangan hanya negatifnya saja disorot," tegas Burhan Gurning.

Lanjut Burhan, adapun anggaran yang dibutuhkan untuk empat mobil rescue ini sebesar Rp10 miliar.

"Sudah kita minta ke Pak Walikota dan Sekda namun sampai sekarang di Renja RKPD kita belum masuk. Kita minta dukungan komisi IV untuk membantunya. Besaran anggaran sekitar Rp10 miliar, untuk 4 unit mobil," jelas Burhan Gurning.

Agar peristiwa kecelakaan beberapa waktu lalu tidak terulang, Burhan juga meminta kerja sama masyarakat atau pengguna jalan untuk mempermudah akses mobil damkar menjalankan tugas menuju pusat kebakaran.

"Bagi pengendara berilah akses pada damkar pada saat pemadam melaksanakan tugas. Jadi dari pada mengorbankan masyarakat, kita tabrakkan ke mobil kita maka petugas kita yang jadi korban. Para petugas pergi bekerja untuk menyelamatkan orang," ujar Burhan.

Sementara, Anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru Robin Eduar menyatakan bahwa pihaknya akan serius memperhatikan permintaan tambahan mobil pemadam.

"Mobil rescue sangat penting. Kota sebesar ini hanya punya mobil rescue satu, itu pun sudah hancur karena kecelakaan kemarin. Jadi hal ini jadi perhatian Komisi IV ketika pembahasan akan kita perjuangkan," pungkas Robin.

Untuk diketahui, jalan raya merupakan fasilitas publik yang bisa digunakan siapa saja. Namun, ada beberapa pengguna jalan yang memperoleh hak utama atau prioritas untuk didahulukan dalam kondisi tertentu. Mereka yang mendapat hak prioritas sudah ditetapkan dalam UU LLAJ No. 22 tahun 2009. Tepatnya Pasal 134 soal Pengguna Jalan. Adapun urutannya yang pertama ialah kendaraan Pemadam Kebakaran yang sedang melaksanakan tugas.
    
Penulis: Mimi
Editor: Rico

BERITA LAINNYA
DPD Perindo Inhu Bersama Balon Bupati Ade Agus Silaturahmi ke DPW Resmikan RS Naray Hospital: Walikota Dumai Optimis Jadi Destinasi Wisata Kesehatan Pemkab Rohil Mulai Persiapan Keberangkatan JCH Pelantikan DPC DMI Kecamatan Sinaboi: Sinergi Baru Pengembangan Masjid dan Musala Aklamasi, Wan Heri Azmi Pimpin POBSI Rohil 2024-2028		Dispora Riau Gelar Pelatihan Kesukarelawanan Pemuda Tahun 2024 HK Fokus Selesaikan Proyek Tol Padang-Sicincin di Akhir 2024 Bupati Zukri Ajak Masyarakat Pelalawan Bantu Korban Bencana Alam di Sumbar Jangan Lewatkan, Honda Soekarno Hatta Pekanbaru Hadirkan Program AMAYZING DEALS Silaturahmi di Lorong Pisang, Nazaruddin Nasir Nyatakan Maju di Pilkada Kepulauan Meranti