PEKANBARU - Eko Wibowo, Ketua ASN PPPK 2022 Provinsi Riau mengucapkan selamat atas pelantikan Pj Gubernur Riau (Gubri), SF Hariyanto MT. Menurutnya sosok SF Hariyanto sudah tepat untuk melanjutkan kepemimpinan.

Eko Wibowo yang akrab disapa Ekowi menyampaikan harapannya agar Pj Gubernur Riau dapat menangani dengan cepat isu keberadaan honorer. Terutama para guru dan tenaga kependidikan di wilayah tersebut.

Menurut Ketua IKA FTIK UIN Suska Riau, langkah penting yang diharapkan adalah pengusulan seleksi ASN PPPK tahun 2024, yang diutamakan untuk tenaga pendidik dan tenaga kependidikan honorer di Provinsi Riau. Seperti operator sekolah, pustakawan, laboran, pegawai klinik, dan penjaga sekolah. Tujuannya untuk mengakhiri status honorer dalam sektor pendidikan di Riau.

"Tindakan ini sejalan dengan instruksi Presiden Jokowi dalam UU ASN 2023 untuk menyelesaikan masalah honorer. Maka itu, kami memohon kepada Pemrov Riau untuk berkomitmen mengangkat honorer menjadi ASN PPPK pada tahun 2024," ujar Tokoh Muda Pendidikan Riau ini.

Seperti diberitakan sebelumnya, Mendagri Titi Karnavian resmi melantik SF Hariyanto jadi Gubernur Riau pada Rabu (29/2/2024). Dalam pesannya Mendagri berharap SF Hariyanto dapat melanjutkan pembangunan dan menyelesaikan persoalan di Riau.

Editor: Riki

BERITA LAINNYA
Bersama Massa NU dan Ulama, Dr Afni Daftar Calon Bupati Siak ke PKB Termasuk Riau, BMKG Catat 11 Hotspot di Sumatera Sore Ini Bupati Ajak Masyarakat Nobar Timnas vs Uzbekistan di Lapangan Tugu Bengkalis Ketum YLPI Riau Lantik Komisaris dan Direktur PT Uira Usaha Investasa Pemko Pekanbaru Yakin Pembebasan Lahan Flyover Panam Tuntas Tahun Ini		Dr Afni Mendaftar Calon Bupati ke PKB Siak, Diantar Ulama dan Ratusan Simpatisan Rapat Dugaan Pencemaran Limbah, Komisi IV Usir Utusan PT Sumatera Kemasindo, Ini Penyebabnya LAM Berikan Gelar Adat ke Kajati Riau, Ini Alasannya DPRD Pekanbaru Minta Sekolah Jangan Beratkan Orang Tua dengan Uang Perpisahan Nobar Semifinal Piala Asia U-23 Malam Ini, Ada Makanan Gratis di Rumah Dinas Plt Bupati Meranti