PEKANBARU - Pengungsi Afghanistan di Kota Pekanbaru masih saja melakukan aksi demonstrasi meminta Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mendesak UNHCR untuk segera dipindahkan ke negara ketiga.
Sementara itu, untuk kepindahan pengungsi itu ke negara ketiga tergantung negara yang bersedia menerima dan menampung. Sebelum dipindah, para pengungsi akan melewati sejumlah seleksi dari negera ketiga.
Kaban Kesbangpol Kota Pekanbaru Zulfahmi Adrian mengatakan, proses kepindahan pengungsi luar negeri itu sedang berjalan. Bahkan, sebagian dari mereka yang ikut aksi ada yang tinggal menunggu keberangkatan ke negara ketiga.
"Sebenarnya, diantara mereka itu sudah dilaksanakan wawancara untuk pemindahan ke negara ketiga. Sudah mendapatkan tiket dan tinggal menunggu keberangkatan. Karena mungkin ada solidaritas diantara mereka, mereka ikut demo, itu kondisi sekarang," ungkap Zulfahmi, Rabu (27/7/2022).
Ia menegaskan, resettlement ini bukanlah hal dari pengungsi, melainkan kebaikan dari negara ketiga untuk menjadikan pengungsi tersebut sebagai warga negaranya. Proses resettlement itu juga terus berjalan oleh Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri dan UNHCR.
Zulfahmi menilai, pengungsi Afghanistan ini tidak sabar. Bahkan, mereka yang melakukan aksi demonstasi ini juga sudah melanggar aturan. "Apa yang dilakukan mereka ini sudah melanggar pernyataan yang mereka buat sendiri," tegasnya.
"Mereka sebelum mendapatkan suaka dari UNHCR, mereka itu membuat surat pernyataan dan ditandatangani oleh mereka masing-masing. Bahwa mereka untuk mendapatkan resettlement mereka tidak boleh melakukan unjuk rasa, mogok makan, mereka tidak boleh melakukan itu, itu sudah melanggar," jelasnya.
"Kita minta kepada pengungsi itu untuk tetap sabar, dan menggunakan saluran komunikasi yang sudah disiapkan oleh pemerintah, IOM, UNHCR untuk menyampaikan aspirasi mereka. Jadi jangan lagi dengan demo, karena ini sudah mengganggu keamanan dan kenyamanan, ketertiban masyarakat," pintanya.
Ia menilai, dengan aksi demonstrasi yang dilakukan pengungsi, sudah mengganggu keamanan, kenyamanan dan ketertiban masyarakat. Pihaknya khawatir, jangan sampai masyarakat yang melakukan penertiban terhadap pengungsi tersebut.
"Kalau tidak kita tertibkan, kita khawatir masyarakat yang akan menertibkan mereka. Kami ingin memberikan kepastian kepada masyarakat, kalau mereka tidak mau dikasih tahu, kami akan lakukan penindakan, kita akan koordinasikan dengan aparat hukum terkait," tegasnya.
Menurutnya, aksi demo yang dilakukan pengungsi tersebut juga menjadi membuat catatan buruk bagi pengungsi. Hal ini pula, akan menjadi pertimbangan bagi negara ketiga untuk menerima sebagai warga negaranya.
"Karena mereka sudah menunjukkan sikap mereka, bahwa mereka akan melakukan aksi apabila tuntutan mereka, keinginan mereka tidak terpenuhi. Ini jadi penilaian jelek. Kita yakin negara ketiga tidak mau menerima mereka," ucapnya.
"Namanya kita minta kemurahan hati orang. Tentu orang mempunyai prosedur atau seleksi untuk orang yang akan menjadi warga negaranya. Jadi tidak bisa, karena dia pengungsi, dengan serta merta bisa berangkat ke negara ketiga. Tentu sejarah keluarganya bagaimana, orangnya bagaimana, kelakuannya macam mana," sambungnya.
Zulfahmi juga memastikan, selama tinggal di Pekanbaru, hak-hak pengungsi Afghanistan tersebut tidak ada yang terabaikan. "Hak dia tidak ada yang terabaikan, kita sudah memberikan pelayanan terbaik untuk mereka, kesehatan, pendidikan tidak ada intimidasi terhadap mereka. Sekarang kita minta mereka ini untuk mematuhi ketentuan yang ada di sini," ujarnya.
Perlu diketahui, ada 13 negara yang menyatakan siap untuk menampung para pengungsi tersebut. Sebanyak 13 negara itu yakni, Amerika Serikat bersama negara-negara sekutunya, terutama dari kelompok G7. Negera tersebut di antaranya, Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Meksiko, Pakistan, Tajikistan, Uganda, Turki, Iran, Australia, Albania, Makedonia Utara dan Kosovo.
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)