www.halloriau.com


BREAKING NEWS :
Tampil Serasi, Pj Gubri dan Istri Ikut Catwalk Wastra Nusantara BBI BBWI
Otonomi
Pekanbaru | Dumai | Inhu | Kuansing | Inhil | Kampar | Pelalawan | Rohul | Bengkalis | Siak | Rohil | Meranti
 


Sering Beberkan Solusi Banjir Pekanbaru, Ahli Tata Kota: Walikota Tak Mau Dengar
Kamis, 12 Mei 2022 - 18:18:24 WIB

PEKANBARU - Dosen Program Studi (Prodi) Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Islam Riau (UIR), Mardianto Manan mengaku sudah sering mengungkapkan kepada media perihal salah satu solusi untuk mengatasi banjir di Kota Pekanbaru. Namun, Mardianto menilai Firdaus sebagai Walikota tidak pernah mendengarkan pendapatnya.

"Sudah bejibun saya ngomong (soal tata kota Pekanbaru). Ketik di google banyak, kemarin media wawancara saya dikutip juga. Mustahil dia (Firdaus) tidak dengar. Jadi sudah sering di seminar, bahkan di kuliah-kuliah mengajar (membahas tata kota Pekanbaru). Cuma kan kadang-kadang dia (Firdaus) entah merasa hebat entah apa tak mau mengutip pendapat," kata dia pada wartawan di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau, Pekanbaru, Rabu (10/5/2022).

Mardianto bercerita dia pertama kali datang ke Kota Pekanbaru pada tahun 1999 sudah ada banjir, namun tak separah saat masa kepemimpinan Firdaus sebagai Walikota.

"Saya Pertama masuk ke sini 1999, waktu itu Walikotanya Oesman Effendi Apan, diganti dua periode oleh Herman Abdullah, diganti lagi oleh Firdaus MT. Sejak 1999 banjir sudah terjadi, harapan kita Herman Abdullah menuntaskan, tak tuntas juga. Harapan kita MT doktor itu lagi (Firdaus), tambah parah. Sekali lagi tambah parah," ujar laki-laki yang mendapatkan gelar masternya dari Universitas Gadjah Mada itu.

Mardianto memaparkan banjir yang melanda Kota Pekanbaru setiap hujan turun karena drainase yang tidak dibuat dengan baik. Drainase yang ada di Pekanbaru, jelasnya, tidak semuanya terkoneksi sehingga ketika hujan, air tidak bisa mengalir.

Hal ini, menurutnya, bisa dilihat dari kontur Kota Pekanbaru dimana daerah Panam atau Kecamatan Tampan lebih tinggi dari daerah Sudirman, namun nyatanya justru daerah tinggi itu yang sering banjir.

"Kalau Tampan banjir masuk akal? Tak masuk akal. Hanya orang goblok yang menganggap banjir masuk akal. Saya selalu katakan di Panam itu bukan banjir tapi air tergenang yang bingung mau mengalir ke mana," tegasnya.

Ia juga mencontohkan banjir yang sering melanda daerah Tabek Gadang di Kecamatan Tampan. Mardianto menjelaskan bahwa Tabek Gadang konturnya lebih tinggi, dan hanya berjarak sekitar satu kilometer dari Tabek Gadang kontur sudah menurun hingga ke Terminal AKAP.

"Masa di Tabek Gadang banjir, sementara 1 kilometer dari Tabek Gadang pintu gerbang stadion Unri sudah menurun ke Tugu Batik? Karena air tidak terkoneksi antara Tampan belok ke simpang Stadion Unri, terus ke Tugu Batik (Songket), terus Terminal AKAP. Itu dia (kenapa air tidak mengalir), sehingga banjir di Garuda Sakti, banjir di Ramayana Panam, banjir di Tabek Gadang," jelasnya.

Oleh karena itu, Mardianto menegaskan agar Pemerintah Kota Pekanbaru harus membuat masterplan drainase yang jelas agar air bisa mengalir dari wilayah tinggi ke rendah.

"Intinya itu harus dari tinggi ke rendah, karena proses drainase air di pekanbaru itu bukan mekanisasi tapi menggunakan alami. Bagaimana alami, menggunakan gravitasi. Apa itu gravitasi? Daya magnetnya ke bawah. (Air mengalir) dari atas ke bawah, bukan terbang ke atas dia seperti di bulan. Masa itu saya jelaskan ke doktor (Firdaus)?" tutupnya.

Penulis: Rinai
Editor: Ihsan

   


Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Pesona Wastra Nusantara. Gebyar Gernas BBIBBWI dan Lancang Kuning Carnival tahun 2024.Tampil Serasi, Pj Gubri dan Istri Ikut Catwalk Wastra Nusantara BBI BBWI
Partai NasDem.Delapan Tokoh Tercatat Sudah Mengambil Formulir Bakal Calon Gubernur Riau dari Partai NasDem. Ini Namanya
PT PHR menggelar talk show dengan yang menghadirkan narasumber Salman Subakat, CEO NSEI Part of Paragon Corporation.(foto: istimewa)Talk Show Bertajuk Tuan Dukung Puan, Bentuk Komitmen PHR untuk Kesetaraan Gender
UNESCO catat ada 70 persen serangan terhadap jurnalis lingkungan.(foto: istimewa)UNESCO: 70 Persen Jurnalis Lingkungan Jadi Sasaran Intimidasi dan Kekerasan
Dirjen BPD Kemendagri, La Ode Ahmad bersama Pj Gubernur Riau, SF Hariyanto.(foto: mcr)Dirjen BPD Kemendagri Puji Sinergi Pemerintahan Daerah dan Desa di Riau
  ilustrasi tes CPNS.Siap-Siap! Seleksi CPNS 2024 Dibuka Juni 2024, Cek Jadwal dan Formasinya
Konser Virgoun di Lancang Kuning Carnival diguyur hujan.(foto: sri/halloriau.com)Meski Diguyur Hujan, Ribuan Masyarakat Tetap Antusias Nonton Konser Virgoun
Ribuan masyarakat padati halaman kantor Gubernur Riau jelang pembukaan Gernas BBI-BBWI dan Lancang Kuning Carnival 2024.(foto: risnaldi/halloriau.com)Ribuan Masyarakat Mulai Padati Kawasan BBI-BBWI dan Lancang Kuning Carnival
Pecah rekor MURI porsi mie sagu terbanyak di Gernas BBI-BBWI Riau.(ilustrasi/int)Pemprov Riau Siap Pecahkan Rekor MURI Masak Mie Sagu Terbanyak di Gernas BBI-BBWI 2024
Kadisperindagkop UMK Riau, Taufik OH.(foto: mcr)Kolaborasi dengan Dispar, Disperindagkop Riau Targetkan Transaksi Gernas BBI-BBWI Lebih Rp18 Miliar
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Kajati Riau Ditabalkan Gelar Adat di Balai Adat LAMR
 
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved