Program "Pintar" Rambah ke Wilayah Pesisir Riau
Kamis, 28 Maret 2019 - 15:59:50 WIB
PEKANBARU - Salah satu program Tanoto Foundation, Pengembangan Inovasi Kualitas Pembelajaran (Pintar) diperluas ke wilayah pesisir Riau. Program untuk meningkatkan kualitas pendidikan ini merambah ke wilayah yang masuk dalam kategori daerah tertinggal, terluar dan terdepan (3T).
"Kita akan terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis, Edi Sakura di Pekanbaru, Kamis (28/3/2019).
Program Tanoto Foundation tersebut fokus pada tiga pendekatan. Di antaranya adalah membangun praktik pembelajaran, manajemen dan kepemimpinan sekolah dan mendukung Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dalam pendidikan calon guru.
Bengkalis menjadi salah satu dari empat kabupaten dan kota di Provinsi Riau yang menjadi sasaran penerapan Program Pintar. Selain Bengkalis, program serupa juga dilakukan di Kabupaten Siak, Kota Dumai dan Kota Pekanbaru.
Edi menjelaskan selama ini Bengkalis menjadi salah satu daerah dengan kualitas pendidikan belum merata. Dia mengakui wilayah yang termasuk 3T lebih lemah dari segi kualitas karena keterbatasan akses.
"Selain itu secara keseluruhan kita juga kekurangan 2.000 guru untuk wilayah Bengkalis sehingga melalui program ini pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan sangat menentukan," jelasnya.
Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Riau Drs Mulyatsah menjelaskan melalui program pintar yang berlangsung sejak 2018 hingga saat ini berdampak positif dengan peningkatan kualitas tenaga pendidik serta kegiatan belajar dan mengajar di empat wilayah di atas.
"Karena memang guru ini punya kewenangan mutlak untuk memperbaiki kualitas pembelajaran. Dari sekian banyak pekerjaan rumah, tentu tidak bisa serta merta cepat dituntaskan. Kita perbaiki pelan-pelan, termasuk distribusi kekurangan guru," tuturnya.
Direktur Program Basic Education Stuart Weston menjelaskan saat ini terdapat 103 sekolah dasar hingga menengah pertama terdiri dari sekolah umum dan agama telah dijangkau program tersebut. Selain itu, dia juga menuturkan terdapat lebih dari 1.300 guru, kepala sekolah, komiter, pengawas hingga calon guru telah diberikan diseminasi program tersebut sebagai wujud pendidikan yang berkualitas.
"Kami telah bekerjasama dengan berbagai pihak. Tapi selama ini bantuan terbatas hanya pada sekolah mitra, sementara permintaan untuk menerima pelatihan sangat besar," kata Weston.
Untuk itu, Tanoto menggelar pertemuan dengan para mitra pemangku kebijakan Provinsi Riau untuk merencanakan dan menentukan strategi diseminasi Program Pintar lebih luas di wilayah itu.
"Saya sangat senang dengan pertemuan ini, saya bertemu dengan pemangku kepentingan yang sangat aktif dalam berusaha meningkatkan mutu pendidikan," jelasnya.
Sebelumnya, Tanoto Foundation telah menjalankan program peningkatan kualitas pendidikan, atau Pelita Pendidikan, sejak 2010.
Program ini telah bermitra dengan lebih dari 500 sekolah yang menjangkau 43 ribu siswa, serta meningkatkan kapasitas dan kompetensi lebih dari lima ribu guru di tiga provinsi, yaitu Sumatera Utara, Riau, dan Jambi.
Pintar adalah kelanjutan dan pengembangan Program Pelita Pendidikan yang juga dirancang untuk menjawab tantangan sistem pendidikan di Indonesia yang kompleks. Di mana Indonesia menempati posisi keempat sebagai negara dengan sistem pendidikan terbesar, setelah China, India, dan Amerika Serikat.
Lebih dari 250 ribu sekolah tersebar di seluruh Nusantara, serta lebih dari 2,6 juta guru dan 50 juta murid. Program ini diharapkan memberi dampak yang lebih dalam dan menjangkau wilayah Indonesia lebih luas.
Penulis : Delvi Adri
Editor : Fauzia
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :