Pembinaan Anak Punk Lebih ke Pendekatan Psikis
Kamis, 14 Maret 2019 - 17:27:58 WIB
PEKANBARU - Kepala Dinsos Kota Pekanbaru Chairani menjelaskan bentuk pembinaan yang dilakukan instansinya tergantung kondisi anak punk. Mereka biasanya dibina di shelter hingga satu bulan.
Ia mengakui cukup sulit melakukan pembinaan terhadap para anak punk ini. Sebab, persoalan pribadi anak-anak punk ini cukup beragam. Diakuinya pula, sejauh ini anak punk yang diantar Satpol PP ke shelter silih berganti.
"Mengembalikan psikis anak punk ini tidak semudah yang kita kira. Minimal tiga hari (di shelter), ada tujuh hari kita lihat situasional, bahkan ada sebulan. Tidak bisa kita pukul rata semua, tergantung psikis. Jadi tidak bisa dipukul rata, setiap mereka punya masalah berbeda. Ada yang masalah dengan keluarga, ada putus dengan pacar," jelasnya.
Bentuk pembinaan sendiri, kata dia, lebih mengembalikan jati diri anak punk ini. Mereka diajarkan untuk dekat dan mengenal agama. "Pembinaan itu ada yang kita ajari salat, kita beri pengarahan, masuk ke mereka ini harus pelan-pelan. Karena mereka besar di jalan," kata dia.
Diakuinya, pihaknya memiliki keterbatasan anggaran. Anggaran yang dikucurkan ke shelter itu sendiri berjumlah Rp300 juta. Angka itu sudah termasuk biaya listrik dan biaya operasional. Tahun ini pun, Dinsos membatasi pembinaan untuk 180 orang saja.
"Anggaran Rp300 juta tapi di dalamnya sudah termasuk untuk listrik dan semacamnya dan operasional termasuk pengamanan dan pendampingan dan juga 180 orang itulah nanti untuk sandang dan pangannya," jelasnya.
Penulis : Delvi Adri
Editor : Fauzia
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :