Kota Pekanbaru Jadi Persinggahan Anak Punk
Kamis, 14 Maret 2019 - 15:02:16 WIB
PEKANBARU - Kota Pekanbaru seolah menjadi tempat persinggahan anak punk. Terbukti, sejak awal tahun 2019 lalu, sudah puluhan anak punk yang ditangkap Satpol PP Kota Pekanbaru.
Data yang dihimpun, pada tanggal 26 Februari 2019 lalu, ada 21 anak punk ditangkap. Namun, begitu dilakukan Barita Acara Pemeriksaan (BAP), puluhan anak jalanan itu kembali dilepas.
Instansi penegakan Peraturan Daerah (Perda) itu kembali menangkap anak punk, Kamis (14/3/2019). Ada enam anak punk diangkut ke kantor Satpol PP Kota Pekanbaru. Empat pria dan dua wanita.
Mereka berasal dari Aceh, Medan, Bukittinggi dan Jambi. Sama seperti puluhan anak punk yang ditangkap bulan lalu. Enam anak punk yang ditangkap ini mengaku hanya singgah di Pekanbaru.
"Kami baru sampai om. Singgah aja cari tumpangan," kata Deni, anak punk asal Aceh yang ditangkap Satpol PP.
Tujuan anak anak punk ini, melanjutkan perjalanan ke Kota Jambi. Lantaran masih menunggu tumpangan, mereka duduk di emperan salah satu ritel yang ada di persimpangan Tabek Gadang Kecamatan Tampan.
"Kami dari Medan singgah di Pekanbaru, mau lanjut ke Jambi," tambah Deni.
Satpol PP Pekanbaru mengakui, para anak punk ini selalu ada dan datang ke Kota Pekanbaru. Kebanyakan anak punk tersebut berasal dari luar Kota Pekanbaru.
"Anak punk ini terus terusan terus. Kemaren juga (ditangkap) di sekitar itu juga. Di Panam itu. Jadi kelihatannya mereka ini bergerak terus. Saya pikir di Pekanbaru ini mangkal saja. Sekali seminggu terus ada. Dan ada laporan masyarakat juga, tentu kita tertibkan," kata Kepala Badan Satpol PP Kota Pekanbaru Agus Pramono.
Penanganan di Satpol PP hanya sekedar mendata. Kemudian membuat surat perjanjian, agar tidak kembali lagi ke dalam kota. "Kita BAP, kita buat surat perjanjian. Nanti kita keluarkan dari kota ini. Karena memang mereka berasal dari luar Pekanbaru," jelasnya.
Lanjutnya, memberi pembinaan terhadap anak punk ini berada di Dinas Sosial (Dinsos). Pihaknya, kata Agus, berkoordinasi dengan Dinsos untuk dilakukan pembinaan.
"Nanti kita koordinasikan dengan Dinas Sosial. Kalo masalah logistik akan kita bantu, sebulan pun akan kita bantu dalam rangka pembinaan. Nggak masalah hanya enam orang, asalkan terarah dengan baik oleh Dinas Sosial. Karena di sana fungsi pembinaannya," jelasnya.
Penulis : Delvi Adri
Editor : Fauzia
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :