Ayahanda Meninggal, Suparman Tidak Sempat Bertemu untuk Terakhir Kalinya
Jumat, 15 Desember 2017 - 16:05:55 WIB
PEKANBARU - Bapak H. Pakso Ayahanda dari Bupati Rokan Hulu (Rohul) Suparman menghembuskan nafas terakhirnya, Jumat (15/12/2017) sekitar pukul 00.30 Wib di Rumah Sakit Awal Bros Jalan Sudirman. Beliau tutup usia di umurnya masuk 72 tahun setelah penyakit gangguan Irama Jantung (Aritmia) yang dideritanya selama 2 tahun belakangan.
Almarhum langsung dibawa pulang oleh keluarganya ke kediamannya Jalan Padang Bulak, Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru. Almarhum dikebumikan usai Salat Jumat di wilayah Garuda Sakti, Panam yang diiringai sejumlah jamaah Shiraathal Mustaqiim.
Kepergian Almarhum H. Pakso sangat meninggalkan kesedihan amat terdalam bagi anak-anak dan keluarganya. Betapa tidak, di mata keluarga besarnya, almarhum sangat dekat dan selalu memberi suport bagi anak-anaknya.
Fajar salah satu anak almarhum merasa sedih setelah ditinggal pergi oleh sang ayah tercintanya. Tampak terlihat rawut wajahnya tidak bisa menahan tangis.
"Pesan terakhir dari almarhum agar anak-anaknya tetap selalu menjaga hubungan silaturahmi," kata Fajar kepada halloriau.com, Jumat (15/12/2017) siang.
Penyakit yang diderita beliau ini adalah Irama Jantung atau gangguan jantung yang telah lama dideritanya. "Dengan bantuan oksigenlah bapak bisa bernapas selama ini."
"Selama dua tahun belakangan ini penyakit itu dideritanya, berulang kali masuk rumah sakit. Terakhir parahnya empat hari ini langsung dibawa ke rumah sakit Awal Bros, inap di ruang ICU dibantu oksigen," terang Fajar.
Selama menderita penyakit Irama Jantung, almarhum menggunakan oksigen untuk mempermudah bernafasnya. Tidak sampai disitu juga, istrinya tercinta juga mengalami hal sama dirawat di rumah sakit.
"Ibu dan bapak juga dirawat di rumah sakit yang sama. Selama 4 hari dirawat, ibu sudah pulih dan lebih dulu pulang. Tapi bapak tidak sempat pulang keburu diambil yang Maha Pencipta," sambung Fajar.
Sehubungan dengan kasus yang dijalani Suparman, anak almarhum, katanya tidak berpengaruhnya pada kesehatannya. Malahan almarhum sempat berbincang-bincang dan memberikan suport kepada Suparman.
"Jika kamu tegar (Suparman,red) dalam menghadapi semua ini, bapak juga akan tegar nak," singkat Fajar menirukan kata almarhum kepada anaknya itu.
Saat ditanya mengenai kehadiran Suparman ke Pekanbaru untuk melihat ayahnya, Fajar menambahkan mungkin tidak sempat jumpa.
"Ia (Suparman,red) mungkin masih dalam perjalanan terbang menuju ke Pekanbaru dari Bandung. Mungkin jumpa pas sampai di pemakaman nanti kalau sempat," ungkap Fajar saat itu.
Semasa hidupnya, almarhum di mata masyarakat terkesan cukup baik, santun, dan ramah. Ratna salah seorang tetangga dekat almarhuman menyebutkan perilaku almarhum yang baik.
"Almarhum sangan baik di lingkungan ini, rajin salat, bahkan suka menolong sesama warga. Walaupun ada masalah, beliau tidak menampakkan kepada warga, bahkan selalu tesenyum," sebut Ratna.
Dari pantauan halloriau.com di lapangan, puluhan warga serta pejabat pemerintah Kota Pekanbaru ikut iringan melepas kepergian almarhum ke tempat peristirahatan terakhirnya di Panam. Selain itu, Suparman sendiri tidak tampak saat pelepasan almarhum.
Penulis : Helmi
Editor : Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :