Pekanbaru - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Aren Indonesia (AAI) dan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Provinsi Riau akan laksanakan pelantikan pengurus dan Seminar Nasional dengan tema "Aren Sebagai Pohon Penopang Kehidupan" di Aula Serindit Gedung Daerah Provinsi Riau. Sabtu (1/4/2017).
Adapun yang akan hadir dan mengisi acara seminar tersebut yaitu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional Sutrisno Bachir, Ditjen PEDAS HL, DR Benny Pasaribu Ketua Pokja Agroindustri KEIN, Ditjen Penguatan Inovasi Teknologi Kemenristek Dikti, Ir. H. Dian Kusumanto M.Si Praktisi dan peneliti Kalimantan Timur, Dr. Sri Rahayu Fakultas Teknologi Pertanian UGM dan Dr. Ir Dwi Sudharto M. Si dari Pusat Litbang Hasil Hutan Badan Litbang dan Inovasi Kementrian LHK.
Johny S Mundung selaku ketua pelaksana acara pelantikan AAI tersebut mengatakan bahwa kita akan laksanakan pelantikan dan seminar Nasional tentang aren dengan dibagi dari beberapa sesi.
" Kita membagi menjadi 3 sesi seminar dengan sub sub tema yakni Manfaat Ekologi Aren, Kebijakan dan Strategi Pengembangan Aren dan Teknologi Tepat Guna dan Manfaat Ekonomi Aren," ungkapnya.Selasa (28/3/2017).
Yang akrab dipanggil Mundung ini mengatakan lagi bahwa kita inginkan bagaimana aren ini sebagai sumber kehidupan dan menjadikan Indonesia sebagai swasembada gula aren karena sampai hari ini Indonesia belum swasembada gula dan masih kekurangan gula hingga 9juta Ton pertahun.
" Untuk lingkungan hidup juga aren ini sangat penting karena merupakan tumbuhan konservasi yang tidak merusak lingkungan. Jadi kita berharap semua pihak khususnya di Riau untuk membantu menyukseskan acara ini," tegasnya.
Hal senada juga ditambahkan oleh Warsito selaku ketua DPW AAI Provinsi Riau mengatakan bahwa acara sangat penting untuk menggalakkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat untuk menanam aren sebagai sumber ekonomi selain tanaman ini sebagai tanaman konservasi dan ramah lingkungan.
" Akar dari Aren bisa digunakan sebagai obat kuat dan penghancur batu ginjal, ijuk yang juga jadi komoditi ekspor dibuat kerajinan bros, lidinya yang juga banyak bisa dipergunakan buat kerajinan, buah kolang Kaling, air nira untuk buat gula aren dan gula semut, batangnya juga bisa jadi sagu aren, pinggirannya batangnya juga bisa dibuat gagang cangkul, entong dan lainnya," paparnya.
Dia juga mengatakan bahwa dari satu Batang aren itu tidak ada satupun yang terbuang dan semuanya dapat dimanfaatkan.
Warsito juga berharap agar pemerintah khususnya pemerintah provinsi Riau dapat melirik aren ini karena lebih banyak manfaatnya dari pada sawit yang selama ini dapat merusak lingkungan apalagi aren tidak memerlukan biaya perawatan yang terlalu tinggi.
" Pemerintah sangat rugi sekali bila tidak mau menggalakkan ini karena hasil dari 1 hektar aren sama dengan 10 hektar sawit" tutupnya. (Rls)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
BERITA LAINNYA |
|
|
Bakal Telan Biaya Rp1,8 Miliar, SDN 83 Pekanbaru Segera Dibangun Pasca Terbakar Harga Komoditas Pertanian di Riau Stabil, Pinang Kering Tetap Rp4.400/Kg Pj Wako Bakal Berganti, Sekdako Tegaskan ASN Pemko Pekanbaru Tetap Produktif Edaran Disdik Riau Melarang Acara Mewah Perpisahan Sekolah, Ini Respon PGRI Riau Genjot Pendapatan Daerah, Bapenda Kepulauan Meranti Upgrade Aplikasi Sitanjak
|
|
Pj Sekdaprov: Otda untuk Kesejahteraan dan Demokrasi Digrebek, Bandar Narkoba Kampung Dalam Pekanbaru Tunggang Langgang Lompat ke Sungai Siak Alumni Angkatan I, Sovia Septiana Wakilkan Caleg Terpilih dari Riau Hadiri Halalbihalal Golkar Institute Sambut Pilkada Serentak 2024, HKR Dorong Generasi Muda Rohul Turut Berpolitik Ikut Halalbihalal Polresta Pekanbaru, Ini Pesan Kapolda Riau untuk Personel
|
Komentar Anda :