Musim Kampanye, Warga Pekanbaru Jangan Terima Fogging Sembarangan
Jumat, 28 Oktober 2016 - 13:50:01 WIB
PEKANBARU-Pekanbaru bakal menggelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 2017 mendatang. Berbagai cara dilakukan tim sukses (Timses) atau simpatisan untuk menarik minat masyarakat sehingga memilih calon tertentu.
Salah satu cara yang dianggap menarik adalah melakukan fogging (pengasapan) di lingkungan pemukiman. Pada dasarnya bertujuan untuk memutus mata rantai nyamuk.
"Namun fogging tidak boleh sembarangan dilakukan. Harus dipahami dosis insektisidanya berapa untuk luas wilayah tertentu," kata Andra Sjafril selaku Kepala Dinas Kesehatan Provisi Riau melalui Nurul Muna, Staf Seksi PKLB pada Jumat (28/10/2016).
Nurul imbau masyarakat berhati-hati bila ada yang tawarkan fogging gratis maupun dengan meminta bayaran. Sebab untuk melakukan fogging ada prosedurnya dan tidak sembarangan.
"Fogging baru boleh dilakukan bila ditemukan kasus positif demam berdarah pada radius 200 meter. Bila tidak, jangan mau terima fogging begitu saja sebab pengasapan menimbulkan efek tertentu," jelasnya.
Fogging memang bisa memutus mata rantai kehidupan nyamuk. Namun sisa pengasapan yang menempel di lantai, dinding, pakaian tentu tidak baik bagi kesehatan.
"Bila punya anak balita yang senang bermain di lantai, bayangkan berapa banyak sisa fogging yang kontak dengan anak," jelasnya.
Nurul menjelaskan fogging yang resmi dilakukan petugas dari Dinas Kesehatan yang ada di Kabupaten/Kota. Serta pihak Puskesmas, tidak boleh sembarangan instansi.
"Bahkan ada lembaga tertentu yang meminta insektisidanya ke Dinas Kesehatan untuk adakan fogging. Kami tidak bisa berikan karena tidak sesuai peraturan dan sudah ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan bahwa insektida tersebut harus digunakan sesuai prosedur," jelasnya.
Nurul juga berpesan bahwa fogging tidak dipungut biaya. Jadi masyarakat mesti selektif menerima fogging di lingkungannya.
"Sehubungan dengan Pilkada juga diharapkan masyarakat dan pihak RT berkoordinasi. Sebab tawaran fogging tidak bisa diterima begitu saja supaya tidak terjadi keracunan bilamana dosis tidak tepat," katanya.
Penulis : Yohana Fitri
Editor : Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :