Peneliti Sebut Pemerintah Masih Gagap Tuntaskan Karhutla Riau
Kamis, 25 Agustus 2016 - 12:44:22 WIB
PEKANBARU - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau menarik perhatian dari peneliti Internasional Governmental (Igov) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Eko Priyo Purnomo Phd. Ia menghimpun data Karhutla melalui Focus Group Discussion (FGD).
Belasan aktivis dan pemerhati lingkungan dikumpulkan dalam rangka mendukung penelitian ini. Eko merasa tertarik dengan problem yang sudah terjadi selama 18 tahun di Riau ini.
"Ini kejadian sudah berulang kali namun belum juga ada solusinya. Pemerintah masih gagap menangani asap ini," katanya di Hotel Aryaduta pada Rabu (24/8/2016).
Ada 3 indikator menurut Eko yang membuat Karhutla selalu terulang di Riau. Yaitu lemahnya penegakan hukum, tumpang tindih pemilikan lahan dan minimnya alokasi anggaran.
"Penegakan hukum kasus karhutla ini sangat lemah di Riau. Nyaris selalu lolos dari proses peradilan," singgung Eko.
Status lahan yang tumpang tindih juga memperburuk Karhutla. Tak ada yang mau ngaku jika sudah ada lahan yang terbakar.
"Untuk pencegahan harus ada dana yang dialokasikan. Sehingga pemerintah tidak kelabakan saat terjadi Karhutla," katanya.
Penulis: Yohana Fitri
Editor: Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :