Diskusi Publik Jikalahari: Karhutla Masih Ancam Riau di 2016
Rabu, 24 Agustus 2016 - 11:28:50 WIB
PEKANBARU-Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau (Jikalahari) catat tahun 2015 sebagai sejarah kabut asap terpanjang di Riau dalam 18 tahun terakhir. Terekam dalam ingatan lebih seribu titik api tersebar di 10 Kabupaten di Riau mengakibatkan kelumpuhan perekonomian.
"Masih lekat diingatan, bagaimana di 2015 pesawat tak bisa terbang di langit Riau. Level Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di level berbahaya selama berbulan-bulan," usut koordonator Jikalahari Woro Supartinah pada Rabu (24/8/2016) saat diskusi publik di Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau.
Berdasar data yang dihimpun Jikalahari asap di Riau mulai nampak sejak Agustus 2015. Dimana satelit Tera dan Aqua Modus menunjukkan ada 687 titik panas (hotspot) dengan level confidence 70 %.
"Hingga September 2015 malah titik panas makin menjadi-jadi sampai 1.862," lanjut Woro.
Bencana asap 2015 memang sudah berlalu. Tapi Woro sebut di 2016 ini masih kuat ancaman asap.mengingat hampir 50% wilayah Riau.adalah gambut.
"Pola pengelolaan lahan dan hutan di Riau belum secara signifikan membaik. Kebiasaan membakar lahan masih ada di masyarakat," katanya.
"Kondisi cuaca kering dan faktor manusia sangat memungkinkan untuk terjadinya kebakaran hutan dan lahan tahun ini," sambung Woro.
Data Jikalahari menunjukkan sepanjang 2016 tercatat 632 titik panas hingga Agustus ini. Ini adalah peringatan bagi Riau akan bencana asap yang masih membayangi.
"Berkaca pada 2015 ,kita sayangkan pemerintah yang tidak siap antisipasi karhutla. Padahal asap adalah masalah yang sudah berulang terjadi," lanjutnya.
Penulis : Yohana Fitri
Editor : Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :