Ingin segera Menata Hidup, Eks Gafatar Riau Lelah Dibina Berkali-kali
Rabu, 10 Februari 2016 - 20:08:38 WIB
PEKANBARU - Sudah hampir satu bulan pasca dilakukanya evaluasi masyarakat eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Artinya dalam waktu tersebut jugalah masyarakat eks anggota Gafatar tidak melakukan aktifitas dan tidak mendapat penghasilan.
Hal ini menjadi salah satu curhatan Mantan Koordinator Eks Gafatar Riau, Tsukino Hasbi saat berbincang dengan halloriau.com, Rabu (10/2/2016).
Pria yang akrab disapa Hasbi ini berharap, pembinaan yang dilakukan cukup sampai Pemerintah Provinsi saja dan setelah dipulangkan ke Kabupaten/Kota diharapkan tidak ada lagi pembinaan dan langsung kembali beraktifitas untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kembali menata hidup mereka.
"Kita berharap pembinaan ini cukup sampai di sini, jangan lagi nanti di Kabupaten/Kota. Karena kemarin waktu di Jakarta jugakan sudah. Dan Dinsos Riau juga mengatakan ini akan dilakukan sampai Riau saja cukup di Riau dan akan dikembalikan ke masyarakat supaya kami juga bisa beraktifitas kembali sesuai perencanaan pribadi masing-masing untuk menata kehidupan kembali," paparnya.
Modal usaha, hal tersebut juga menjadi bagian yang diharapkan eks anggota Gafatar asal Kota Pekanbaru ini. Hal yang sama juga diharapkan anggota Gagatar lainnya.
Tidak cukup modal saja, mantan anggota Gafatar juga berharap pemerintah bisa menyediakan tempat untuk melanjutkan hidup. Dirinya juga mengaku bahwa Gafatar tersebut sudah bubar sejak 13 Agustus 2015 lalu dan dirinya berangkat ke Kalimantan 20 Agustus 2015. Sehingga, menurutnya saat itu kedatangan mereka bukan sebagai anggota Gafatar melainkan kelompok tani mandiri.
"Karena sudah 24 hari juga kami tidak aktifitas, tidak ada penghasilan dan lainnya. Kegiatan selanjutnya pemerintah bisa memfasilitasi kami. Misal dari segi modal usaha, kemudian bisa mempersiakan tempat tinggal juga," paparnya.
Dirinya juga menceritakan bahwa lahan-lahan yang digarap di Kalimantan juga berasal dari dana sokongan eks anggota Gafatar yang dikelola secara bersama-sama dengan menanam sejumlah palawija yang saat ini sudah dijarah.
"Info pak RT di sana barang-barang sudah dijarah, disana termasuk logistik," katanya lagi.
Untuk itu, dirinya berharap pemerintah bisa bertanggung jawab dan memberikan bantuan atas barang-barang mereka yang telah dijarah.
Penulis : Aan Ramdani
Editor : Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
BERITA LAINNYA |
|
|
Korsel Vs Indonesia: Menang Adu Penalti, Tim Garuda ke Semifinal Pj Sekdaprov: Otda untuk Kesejahteraan dan Demokrasi Digrebek, Bandar Narkoba Kampung Dalam Pekanbaru Tunggang Langgang Lompat ke Sungai Siak Alumni Angkatan I, Sovia Septiana Wakilkan Caleg Terpilih dari Riau Hadiri Halalbihalal Golkar Institute Sambut Pilkada Serentak 2024, HKR Dorong Generasi Muda Rohul Turut Berpolitik
|
|
Bakal Telan Biaya Rp1,8 Miliar, SDN 83 Pekanbaru Segera Dibangun Pasca Terbakar Harga Komoditas Pertanian di Riau Stabil, Pinang Kering Tetap Rp4.400/Kg Pj Wako Bakal Berganti, Sekdako Tegaskan ASN Pemko Pekanbaru Tetap Produktif Edaran Disdik Riau Melarang Acara Mewah Perpisahan Sekolah, Ini Respon PGRI Riau Genjot Pendapatan Daerah, Bapenda Kepulauan Meranti Upgrade Aplikasi Sitanjak
|
Komentar Anda :