PEKANBARU - Tarif ojek online atau ojol ikut mengalami kenaikan menyusul melonjaknya harga bahan bakar minyak (BBM), termasuk di Riau. Kenaikan ini berkisar 5 persen dari harga sebelumnya.

Menyikapi hal itu, Kadishun Riau, Andi Yanto menyatakan, kenaikan tarif ojol di Riau merupakan kewenangan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dan daerah tidak membuat regulasi baru terkait tarif ojol tersebut.

"Itu langsung kementerian yang mengatur, karena angkutan online itukan izinya langsung ke pemerintah pusat," ujar Andi dilansir mcr, Senin (12/9/2022).

Ia menuturkan, batas bawah dan atas angkutan ojol tersebut memang di setiap daerah berbeda. Namun semua ketentuanya ditetapkan oleh pemerintah pusat. "Daerah ngikut saja, karena sudah ada aturan dari kementerian, bukan daerah yang menentukan," tuturnya.

"Berbeda dengan angkutan darat lainya, seperti angkot atau oplet yang tarifnya ditentukan oleh pemerintah daerah. Dan itukan kota yang menentukan tarifnya," tambahnya.

Sedangkan untuk pemerintah provinsi Riau, lanjutnya, hanya mengatur tarif untuk angkutan umum dalam kota antar provinsi atau biasa disebut AKAP. "Kalau provinsi hanya mengatur angkutan antar kota dalam provinsi (AKDP) dan AKAP saja," pungkasnya.(*)

BERITA LAINNYA
Sejarah! Bayer Leverkusen Juara Bundesliga Tanpa Kekalahan Kualifikasi GP Emilia Romagna: Asapi Duo McLaren, Verstappen Pole Akhir Pekan, Hujan Diprediksi Guyur Riau dari Sore Hingga Malam Nanti Melintas di Jalan Riau Ujung Pekanbaru, 40 Truk ODOL Terjaring Razia Maverick Vinales Terpikat Gaji Besar Honda, Aprilia di Ujung Tanduk		Pengedar Narkoba Berpistol di Bengkalis Ditangkap Polisi Pagi Masih Terdeteksi 2 Hotspot di Kampar dan Siak, Titik Api Nihil Iduladha 1445 H, Kebutuhan Hewan Kurban di Pekanbaru Meningkat 2,5 Persen Pekanbaru Menanti Sosok Pj Walikota Baru: Muflihun, Indra Pomi atau Hambali Nanda? PLTA Buka Pintu Air 1,5 Meter, Pj Bupati Kampar Imbau Warga Waspada Banjir