Terungkap: Riau Defisit Listrik 250 MW, Sumsel yang Bantu
Sabtu, 29 Juni 2019 - 11:20:39 WIB
PEKANBARU - Terungkap dalam diskusi tentang kelistrikan, Riau defisit listrik 250 megawatt (MW), dibantu jaringan interkoneksi Sumatera Selatan. Beban listrik Riau tahun 2019 sebesar 738 MW, sedangkan pembangkit yang ada di Riau hanya menghasilkan 530 MW, sehingga defisit 250 MW.
Hal itu terungkap dalam diskusi tentang kelistrikan. Kondisi ini terjadi karena pertumbuhan kebutuhan listrik di Riau tinggi yakni 8 persen, sedangkan pertumbuhan ekonomi di Riau hanya 5 persen.
Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar meminta kepada pihak PLN untuk memastikan pasokan listrik di Riau dalam kondisi yang aman. Sebab listrik menjadi kebutuhan dasar manusia untuk bisa dicukupi.
Tidak hanya untuk rumah tangga, namun listrik juga sangat berdampak terhadap laju pertumbuhan pembangunan dan ekonomi di Riau.
"Beberapa lokasi di Riau akan dikembangkan, dan ini membutuhkan investor karena itu dukungan lustrik sangat dibutuhkan," kata Syamsuar saat membuka acara Multi Stakeholder Forum yang difasilitasi oleh PLN di Hotel Pengeran Pekanbaru, Jumat (28/6/2019).
Gubri Syamsuar mengungkapkan, saat ini ada tiga kawasan industri yang membutuhkan pasokan listrik untuk pengembangan kawasan tersebut.
Di antaranya adalah kawasan industri di Dumai, Siak dan Tenayan Raya Pekanbaru. "Listrik sangat dibutuhkan untuk mengembangkan usaha di tiga kawasan industri ini karena kawasan industri ini baru ada reaksi ekonominya jika sudah masuk investasi disana," imbuhnya.
General Manager (GM) PLN Unit Induk Wilayah Riau dan Kepulauan Riau, Irwansyah Putra, pada diskusi dengan tema meningkatkan kecukupan dan keandalan pasokan listrik menuju Riau benderang mengungkapkan, saat ini beban listrik di Provinsi Riau sudah mencapai 738 MW.
"Beban ini sangat tinggi dibadingkan dengan Provinsi Sumatera Barat," kata Irwansyah dilansir tribun.
Sedangkan untuk tingkat kenaikan per tahun, hingga Mei 2019 ini meningkat 8 persen, dibandingkan dengan periode yang sama di bulan mei 2018. "Angka 8 persen termasuk tinggi, karena berada diatas angka kenaikan perekonomian di Riau yang hanya 5 persen," ujarnya.
Irwansyah mengatakan, dari beban listrik Riau 738 MW, pembangkit yang ada di Riau hanya menghasilkan 530 MW, selebihnya di ambil dari jaringan interkoneksi dari pembangkit yang ada di provinsi tetangga. Salah satunya adalah Sumatera Selatan.
"Sekitar 250 MW itu diambil dari lumbung energi Sumatera Selatan," katanya.
Adanya pasokan listrik dari pembangkit listrik dari provinsi tetangga tersebut merupakan hasil dari sistem kelistrikan di Sumetara yang sudah terinterkoneksi. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :