PEKANBARU - Sampai hari ini Pemerintah Pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah memberikan bantuan sebanyak 4 unit helikopter, yang digunakan untuk patroli pemantauan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Riau.

"Empat heli sudah ditempatkan di posnya masing-masing, di Lanud Roesmin Nurjadin," ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau Edwar Sanger kepada halloriau.com, Jumat (11/5/2018) siang.

Jenis helikopter yang diperbantukan untuk wilayah Riau adalah jenis Sikorskey, Kamof, 1Bel 430, 1Bel 412. Semuanya ikut membantu dalam operasi water bombing maupun patroli udara.

"Semua sudah bisa dioperasikan. Kecuali heli Sikorskey yang akan datang satu lagi tanggal 20 Mei 2018," sambung Edwar. 

Sejauh ini dari pantauan titik hotspot di wilayah Riau, masih terdapat di daerah pesisir utara. Tepatnya di daerah Dumai, Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Rohil. Itu menjadi pantauan fokus pihaknya, karena daerahnya kering.

"Daerah itu yang kering sekali. Kita juga sudah minta daerah di sana untuk siap selalu," beber Edwar.

Edwar juga mengapresiasikan kepada kepala daerah untuk terus melakukan patroli udara di daerahnya masing-masing.

"Saya juga sudah membawa kawan-kawan kepala daerah patroli masing-masing di wilayahnya," tambah Edward.

Jelang ASEAN GAMES, permintaan dari Presiden RI Joko Widodo agar tidak ada lagi asap akibat hasil kebakaran hutan dan lahan.

"Instruksi khusus dari Kepala BNPB se Indonesia, yang ada Karhutla tolong dibantu,  jaga jangan sampai lagi ada kebakaran hutan yang dapat menimbulkan asap. Sehingga mengganggu ASEAN GAMES," terang Edwar.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa status siaga darurat akan diperpanjang kembali sampai tanggal 31 Mei 2018. Namun masih tetap ada hubungannya dengan acara ASEAN GAMES.

"Saya lagi kordinasi dengan BMKG sesuai dengan analisisnya untuk perpanjangan status siaga darurat hingga ASEAN GAMES," sebut Edwar.

Sejauh ini, untuk luas lahan yang terbakar di Riau telah mencapai 1628 hektare. Bahkan lebih tinggi dibanding di tahun lalu (2017) di bulan yang sama sejak Januari.

"Memang lebih tinggi di tahun lalu luas lahan yang terbakar di Riau," singkat Edwar.

Penulis : Helmi
Editor : Yusni Fatimah